Corona di Bali
Pemkot Denpasar Minta Penyaluran Sembako oleh Relawan Bekerja sama dengan Satgas Covid-19
"Kami memberikan apresiasi penuh bagi para dermawan, yayasan, komunitas atau perusahaan yang secara mandiri dan spontanitas membagikan sembako kepada
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Para donatur atau masyarakat yang ingin membagikan sembako secara mandiri di Kota Denpasar diimbau untuk menyalurkan melalui desa atau kelurahan atau melalui Dinas Sosial.
Selain itu bisa juga menggandeng Satgas Covid-19, baik di tingkat kota mapun tinggat desa/kelurahan serta desa adat.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang berjubel dan mengabaikan protokol kesehatan yakni social distancing dan physical distancing.
"Kami memberikan apresiasi penuh bagi para dermawan, yayasan, komunitas atau perusahaan yang secara mandiri dan spontanitas membagikan sembako kepada masyarakat."
• Seniman Terpuruk Alihkan Kegiatan untuk Berkontemplasi dan Mencipta
• Selama Pandemi Covid-19, Fasilitas Jogging Track di Desa Budaya Kertalangu Ditutup Sementara
• Peduli Masyarakat Terdampak Covid-19, Kodam IX/Udayana & Polda Bali Bagikan Nasi Bungkus dan Masker
"Tapi kami imbau agar penyalurannya kerja sama dengan Desa atau Lurah atau langsung ke Dinas Sosial," kata Jubir Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai yang di konfirmasi Selasa (21/4/2020).
Ia mengatakan, pada masa pandemi covid-19, pembagian bantuan sembako atau makanan dengan mengabaikan protokol kesehatan sangat berbahaya.
Apalagi di Denpasar sudah terjadi kasus transmisi lokal.
"Kita tidak tahu siapa di antara orang yang hadir tersebut ada yang positif pembawa virus corona. Ini bisa menularkan virus kepada orang yang hadir saat pembagian sembako tersebut."
• Rasio NPL Stabil, Ini Strategi Akseleran Memitigasi Risiko Kredit Bermasalah
• Ditpolairud Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga di Nusa Lembongan dan Nusa Penida
• Jerit Perjuangan PSK di Colombia Bertahan Hidup di Saat Corona, Demi 10 Dolar & Didatangi Anak Lapar
"Jadi kami minta agar pemberian bantuan baik sembako maupun makanan agar bisa disalurkan melalui Dinas Sosial maupun melalui Desa atau kelurahan," katanya.
Belakangan ini ada fenomena beberapa kelompok masyarakat yang membagikan sembako atau makanan secara spontanitas tanpa melibatkan satgas covid 19 atau pihak keamanan baik TNI maupun Polri.
Sehingga terjadi kerumunan massa yang berjubel bahkan terkadang saling berebutan, dan ini tentu sangat beresiko terjadi penularan virus corona.
• Adik AWK Gantikan Kadek Diana sebagai Ketua Komisi III DPRD Bali
• Terkait Tukang Suwun Positif Covid-19 yang Dipulangkan ke Bangli, Dewa Indra Angkat Bicara
"Kami menyadari banyak masyarakat yang saat ini membutuhkan bantuan sembako. Namun demikian, di tengah penanganan Covid-19 ini penerapan protokol kesehatan harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Hal ini berkaitan dengan social dan physical distancing, serta penggunaan masker.
"Yang kami khawatirkan masyarakat justru berkerumun karena takut tidak kebagian, karenanya untuk membantu penyediaan data dan pembagian bisa menggandeng satgas covid-19, sehingga mampu meminimalisir risiko, dan pemberian bisa dilaksanakan dengan jemput bola," imbuhnya.
• 237 PMI dari Dubai Tiba di Bali Gunakan Pesawat Charter Wamos Air
Menggunakan sistem jemput bola menurut Dewa Rai adalah cara yang paling efektif saat ini.
Selain tepat sasaran, prosesnya juga tidak mengundang kerumunan massa dan bahkan tepat sasaran. (*)