Corona di Bali
Sebanyak 100 Warga Klungkung Mangkir Rapid Test
Dinas Kesehatan Klungkung, kembali melaksanakan rapid test kepada PMI dan ODP, tapi ada 100 orang yang mangkir menjalani rapid test.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Dinas Kesehatan Klungkung, kembali melaksanakan rapid test kepada PMI (pekerja miran Indonesia) dan ODP (orang dalam pemantauan) di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung, Bali, Rabu (29/4/2020).
Namun ternyata ada 100 orang yang mangkir menjalani rapid test.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulanan COVID-19 di Klungkung, I Nyoman Suwirta menjelaskan, Rabu (29/4/2020) telah dijadwalkan dilakukan rapid test terhadap 180 warga yang terdiri dari PMI (pekerja migran Indonesia) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Sebelumnya semuanya telah mendapatkan surat, untuk menjalani rapid test di GOR Swecapura, Gelgel.
• Tak Hanya Membuat Kulit Tampak bersih, Ini Manfaat Lain Facial Wajah Menurut dr. Kadek Dewitini
• Kampung Muslim di Bali, Tanah Angker Pegayaman, Cerita Dalem Solo Beri Hadiah Gajah ke Panji Sakti
• Politeknik Negeri Bali Donasikan Alat Hand Sanitizer Otomatis dan Beberapa APD
Hanya saja dari 180 orang yang dijadwalkan, hanya 80 orang yang datang menjalani rapid test.
Sementara sisanya, yaitu 100 orang lainnya mangkir tanpa alasan yang jelas.
"Padahal sebelumnya kami sudah surati 180 orang, untuk menjalani rapid test. Tapi yang datang hanya 80 orang. Sisanya lagi 100 tidak datang. Kami tidak tahu alasannya apa, kenapa banyak yang tidak datang," ujar Nyoman Suwirta.
Dinas Kesehatan nanti akan melakukan pemanggilan ulang terhadap warga yang mangkir menjalani rapid test ini.
Namun, jika tetap mangkir saat penjadwalan rapid test berikutnya, Pemerintah akan datang untuk melakukan penjemputan secara paksa.
"Kami surati dulu ke desanya, agar warga yang mangkir hari ini agar ikut rapid test di hari berikutnya. Namun jika tetap tidak datang, pemerintah akan datang dengan melakukan penjemputan paksa," tegas Suwirta.
Sementara dari 80 warga yang menjalani rapid test, Rabu (29/4/2020), 9 menunjukan hasil reaktif. 5 orang diantaranya merupakan PMI, dan 4 orang diantaranya merupakan ODP transmisi lokal.
"Seperti prosedur biasanya, bagi rapid test yang menunjukan hasil reaktif nanti akan dilakukan swab untuk memastikan apakah terinfeksi COVID-19 atau tidak," jelas Suwirta.
Sementara Selasa (29/4/2020), dilakukan pelepasan 25 PMI (pekerja migran Indonesia) yang sudah usai menjalani masa karantina selama 14 hari.
Mereka sudah beberapa kali menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif.
Sehingga sudah mengantongi surat keterangan pemantauan dari Dinas Kesehatan Klungkung.
"Selamat bergabung bersama keluarga tercinta. 25 PMI yang kami lepas ini, adalah warga yang disiplin dan patut dicontoh dalam memutus penyebaran COVID-19," ungkap Suwirta. (*).