Berita Banyuwangi

Warga Senang Lapor Online Langsung Dikirimi Sembako

Warga bisa mendaftarkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak dibantu namun belum menerima bantuan.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Pembagian paket sembako kepada warga Banyuwangi 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Sistem pelaporan online bansos Pemkab Banyuwangi mulai mendistribusikan paket sembako untuk warga yang mendaftar.

Warga bisa mendaftarkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak dibantu namun belum menerima bantuan.

Warga yang sudah mendapatkan distribusi paket sembako pun bersyukur dengan sistem online tersebut.

Ali Muchsin, seorang pelaku usaha sayur, misalnya. Pendapatan Ali menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Harga sayur mayur hasil kebunnya turun.

Akibat Penundaan Renovasi Daerah Irigasi, Produksi Beras di Bangli Potensi Berkurang Hingga 550 Ton

Satu Pasien Covid-19 di Indonesia Bisa Menulari Tiga Orang,Lebih Kuat Penularannya 20 Kali dari SARS

Cukup Lapor via Online, Paket Sembako Dikirim pada Warga Banyuwangi

“Pendapatan turun. Istri saya mendengar program pelaporan online ini. Lima hari lalu dia mendaftarkan saya, dan alhamdulillah disetujui. Dan kemarin kami terima bantuannya,” kata Ali, warga Kecamatan Genteng, Kamis (21/5/2020).

Nurul Afianti, warga lainnya, juga bersyukur ada pelaporan online.

Nurul mengaku, pemasukan keluarganya menurun karena usaha warungnya terdampak.

“Saya coba melapor lewat program ini empat hari yang lalu, Alhamdulillah sekarang sudah menerima bantuan,” kata Nurul.

Masriati, buruh pembibitan tanaman, juga bersyukur mendapat bantuan tersebut.

Dia sudah tak mendapat penghasilan karena tak ada lagi aktivitas pembibitan.

Suaminya pekerja bangunan yang garapannya berkurang.

Seorang warga melaporkan nasib Masriati tersebut lewat online, dan kemudian lolos verifikasi untuk mendapatkan bantuan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sampai 21 Mei, ada 5.500 warga yang melapor online.

Tapi sekitar 1.000 orang tertolak otomatis karena ketika disilangkan nomor induk kependudukannya (NIK), mereka terdeteksi sudah mendapat bantuan.

Pawang Ular: Jangan Pernah Lilitkan Ular Secara Penuh di Leher, Kenali Karakteristiknya

Selama Pelaksanaan PSBB Diprediksi Ada 400.000 Kasus Kehamilan Tak Direncanakan di Indonesia

Strategi Pikat Wisman Australia agar Memilih Bali untuk Berlibur Pasca Pandemi Corona

Misal ada anak mengusulkan dirinya, tetapi bapaknya sudah tercatat di sistem Smart Kampung sebagai penerima BST Kemensos misalnya, maka otomatis tertolak, karena sistem terintegrasi satu keluarga.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved