Komisi III DPRD Tabanan Minta OPD Penghasil Inovatif, Target PAD Diharapkan Tercapai

Komisi III DPRD Tabanan meminta OPD penghasil agar lebih fokus dan inovatif dalam mengejar target pendapatan.

Istimewa
Foto : Suasana koordinasi antara Komisi III dengan Bakeuda Tabanan di Ruang Rapat Kantor Bakeuda Tabanan, Senin (15/6/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANANKomisi III DPRD Tabanan meminta OPD penghasil agar lebih fokus dan inovatif dalam mengejar target pendapatan.

Di tahun ini, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula Rp 450 Miliar diturunkan menjadi Rp 340 Miliar.

Hanya saja kondisi di tengah pandemi ini tetap membuat sulit memenuhinya.

Untuk mendorong hal tersebut jajaran Komisi III pun terus melakukan koordinasi dengan OPD penghasil dengan melakukan kunjungan lapangan.

Menurut Menparekraf Secara Protokol Kesehatan Tatanan Baru Pariwisata di Bali Sudah Siap

Atasi Dampak Covid-19, Pegadaian Kanwil VII Denpasar Restrukturisasi 7.437 Nasabah

Pura-pura Menolong Korban Lakalantas, Andi Cs Gasak Ponsel dan Sepeda Motor Milik Ketut Danu

Kunjungan lapangan tersebut diawali ke salah satu OPD Penghasil yakni Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, Senin (15/6/2020).

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Anak Agung Dharma Putra dan diterima langsung oleh Kepala Bakeuda, Dewa Ayu Sri Budiarti.

Gung Dharma Putra menyatakan, kunjungan kerja ke OPD Penghasil untuk melaksanakan koordinasi dan sekaligus memotivasi agar bisa mencapai target.

Namun, OPD penghasil diminta untuk melakukan langkah inovasi agar target tersebut tercapai misalnya dengan melakukan terobosan dengan menggali potensi pendapatan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami ingin tahu langkah yang diambil Bakeuda untuk menggali potensi pendapatan, kami melihat ada kecendrungan kurnga inovatif,” sergah Gung Baron.

Menurut pria yang akrab disapa Gung Baron ini, untuk meningkatkan pendapatan bisa menggali sejumlah obyek pajak.

“Saya lihat ada beberap potensi pendapatan yang belum digarap seperti dengan selesainya prona maupun PTSL, sementara tanah-tanah yang telah bersertifikat baru belum terdata menjadi obyek pajak, itu seharusnya bisa digarap karena sudah lebih dari setahun,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bakeuda Dewa Ayu Sri Budiarti mengatakan, akan lebih memaksimalkan potensi pendapatan di Tabanan, Bali.

Kemudian terkait dengan kondisi new normal di kalangan ASN yang dimulai 5 Juni lalu, pihaknya mengharapkan kondisi segera kembali normal sedia kala.

Sehingga, sembilan objek pajak yang dikelola bisa sesuai dengan target.

Contoh pendapatan yang tak masuk di bulan Mei adalah dari, DTW di bulan Mei tidak ada pemasukan karena ditutup.

“Semoga dengan new normal, berdasarkan hasil monev dengan DTW diharapkan ada perkembangan, dimohon untuk melakukan pendekatan politik ke Bapak Gubernur agar objek-obyek wisata bisa dibuka dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan,” ucapnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved