Ini 5 Obyek Wisata di Bali yang Dibuka untuk Wisatawan, Ada Paket Menarik dan Diskon Tiket 20%

Sebenarnya ada 8 obyek wisata, tapi baru lima DTW yang sudah siap untuk dibuka karena sudah menyiapkan protokol kesehatan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Kambali
TRIBUN BALI/MADE PRASETIA ARYAWAN
The Blooms Garden atau Taman Bunga yang terletak di Banjar/Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bupati Tabanan, Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti secara resmi telah membuka lima Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Tabanan.

Lima obyek wisata tersebut yaitu, DTW Ulun Danu, Kebun Raya Eka Karya Bali, Tanah Lot, Jatiluwih, dan The Blooms Garden.

Peresmian pembukaan DTW digelar di DTW Ulundanu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (20/07/2020) dengan pemotongan pita.

Di hari pertama dibukanya, DTW Ulundanu juga menerapkan sistem paket dan diskon kepada wisatawan yang datang.

Bupati Tabanan Akan Membagikan Beras Pada 1.012 Karyawan yang Dirumahkan dan PHK

"Sebenarnya ada 8 obyek wisata, tapi baru lima DTW yang sudah siap untuk dibuka karena sudah menyiapkan protokol kesehatan," ujar Bupati Eka usai acara peresmian dibukanya lima DTW di Tabanan, Senin (20/07/2020).

Berikut ini penjelasan dan gambaran lengkap 5 DTW di Tabanan yang resmi dibuka yang dirangkum Tribun.bali.com;

1. Ulun Danu Beratan

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti saat membuka secara resmi lima DTW yang ada di Tabanan, Senin (20/7/2020).
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti saat membuka secara resmi lima DTW yang ada di Tabanan, Senin (20/7/2020). (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Manager Operasional DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika mengatakan, berharap jumlah wisatawan yang datang bisa meningkat secara bertahap.

Sebab, dalam percobaan yang dilakukan Minggu (19/07/2020) kemarin, jumlah kunjungan wisatawan lokal hanya 500 orang atau masih jauh dibandingkan kunjungan seluruhnya yang mencapai 2.500 orang per harinya.

"Kemarin kita sudah melakukan percobaan, untuk wisatawan lokal memang jauh dari biasanya hanya 500 wisatawan saja artinya tidak begitu ramailah. Kalau di hari normal kunjungan wisatawan domestik atau wisatawan nusantara dan mancanegara mencapai 2.500 orang," sebutnya.

Seorang wisatawan menikmati wisata jukung di Ulun Danu Beratan.
Seorang wisatawan menikmati wisata jukung di Ulun Danu Beratan. (Dok. Tribun Bali)

Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur Disederhanakan dan Tanpa Melibatkan Banyak Orang

Sistem Paket dan Diskon Tiket 20%

Mustika menjelaskan, untuk menyiasati hal tersebut, pihak manajemen telah menyediakan sistem paket serta diskon tiket sebesar 20 persen.

Sistem paket tersebut artinya ada paket yang harganya Rp 30 ribu, Rp 35 ribu Rp 40 Ribu.

Untuk harga paket Rp 30 ribu wisatawan akan bisa menikmati kopi dan pisang goreng di restoran setempat.

Kemudian harga paket Rp 35 ribu wisawatan mendapat keistimewaan hidangan jus strawberry serta pisang goreng.

Dan terakhir harga Rp 40 ribu wisawtan bisa menikmati es gelato dan pisang goreng serta nasi goreng.

"Mulai besok kita sudah mulai buka tiket. Artinya wisatawan bisa hanya membeli tiketnya atau membeli paket tersebut," jelasnya.

Libatkan 2.000 Seniman, Besok Festival Ulun Danu Beratan Dibuka dengan Pementasan Topeng Kolosal

Dia melanjutkan, manajemen juga sudah menyediakan diskon untuk tiket masuk sebesar 20 persen.

Untuk sistem paket akan berlangsung hingga Desember mendatang, kemudian untuk diskon tiket masuk rencananya hingga akhir Agustus mendatang.

"Kita terpaksa terapkan sistem paket dan diskon harga tiket karena melihat kondisi. Semoga kondisinya segera membaik," tandasnya.

Dikatakan, selama ditutup dalam selama empat bulan terakhir ini, DTW Ulun Danu mengalami kehilangan pendapatan hingga Rp 12 miliar.

2) Kebun Raya Eka Karya Bali

Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih terkenal dengan nama Kebun Raya Bedugul di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Selasa (2/4/2019).
Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih terkenal dengan nama Kebun Raya Bedugul di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Selasa (2/4/2019). (Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan)

Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kebun Raya Bedugul akan membuka kembali kunjungan mulai Rabu (22/07/2020).

Saat ini, pihak kebun raya sedang mempersiapkan segala sesuatunya sesuai protokol kesehatan.

Terlebih lagi, kebun raya sudah mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru yang sudah diserahkan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti.

Namun, pihak manajemen tak mau gegabah dalam membuka obyek wisata yang terkenal dengan ribuan pohon dan ratusan koleksi tanaman ini.

Pihak manajemen akan menerapkan empat fase. Di antaranya fase nol, fase 1, fase 2, serta fase 3. Masing-masing fase memiliki ketentuan masing masing.

Kebun Raya Eka Karya Bali Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kumpulkan Sampah Plastik

Seperti misalnya pada penerapan fase satu akan diberlakukan selama satu pekan dengan kuota maksimal kunjungan mencapai 1.500 orang.

Manajemen untuk sementara belum membuka obyek yang bersifat ada di dalam ruangan seperti rumah kaca kaktus, begonia, hingga anggrek. Sebab, untuk obyek ruangan memerlukan protokol khusus yang perlu dipersiapkan.

"Kita baru terima sertifikatnya (Senin) kemudian kami masih melakukan sejumlah persiapan. Dan, mulai Rabu kita sepakat untuk dibuka dengan protokol kesehatan," kata Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali, Didit Okta Pribadi, Senin (20/07/2020).

Peringati Hari Bumi, Artha Graha Sumbang Pohon di Kebun Raya Eka Karya Bali

Didit menjelaskan, pihak kebun raya akan menerapkan empat fase yakni fase nol, satu, dua, dan fase tiga. Fase tersebut akan menentukan jumlah kuota kunjungan dan obyek yang dibuka.

"Empat fase ini kita sambil menguji protokol kesehatannya juga. Ini juga proses adaptasi sambil melihat, apakah kita sudah siap untuk itu karena ketika dibuka nanti kondisinya akan berbeda sehingga perlu dievaluasi setiap fasenya," kata dia.

"Dalam fase nol ini kita terapkan kuota maksimal 1.500 orang dan juga membatasi kegiatan indoor atau lebih ke outdoor. Kemungkinan fase nol ini akan kita terapkan selama satu minggu," jelas Didit.

Didit melanjutkan, untuk fase nol tersebut untuk obyek rumah kaca (indoor) masih belum buka, artinya masih hanya membuka yang obyek lapangan atau di luar ruangan.

Karena untuk membuka obyek di ruangan atau kegiatan indoor masih perlu protokol khusus dan masih sedang dipersiapkan terus.

"Ketika pada tahap fase nol sudah dirasa aman dan lancar alias sudah mantap, baru akan melanjutkan ke fase 1. Dalam fase ini, manejemen akan kembali menambah kuota kunjungan menjadi 2.000 kunjungan sambil mempersiapkan protokol untuk dalam ruangan seperti rumah kaca (indoor)," jelasnya lagi.

Kemudian, kata dia, setelah fase 1 ini berjalan baik barulah akana dilanjutkan ke fase 2 yang kembali menambah kuota kunjungan menjadi 2.500 dan pada fase 3 (terakhir) menambah kuota hingga 3.000 kunjungan.

"Intinya kita merencanakan empat fase. Dalam pelaksanaan setiap fase tersebut kita akan evaluasi terus. Sehingga kita melihat perkembangannya terus dalam setiap fase tersebut, karena ketika satu fase dirasa mantap akan dilanjutkan ke fase selanjutnya," tandasnya.

3) Jatiluwih

Patung Dewi Sri berbahan dasar rajutan bambu di areal centre point Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Minggu (7/7/2019).
Patung Dewi Sri berbahan dasar rajutan bambu di areal centre point Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Minggu (7/7/2019). (Istimewa)

Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih berada di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali.

Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana (Unud) Prof Dr Ir I Wayan Windia, SU pada Rabu, 8 Mei 2019 lalu menilai, sejak kawasan Subak Jatiluwih berstatus Warisan Budaya Dunia (WBD), peningkatan wisatawan yang datang ke daerah tersebut semakin banyak.

Peningkatan itu, menurutnya, kini telah mencapai angka 300 persen.

Pada awalnya berada di angka sekitar 50 ribu dan sekarang sudah berlipat ganda mencapai 200 ribu orang wisatawan per tahun.

Keiistimewaan Subak Jatiluwih di Tabanan Bali, Warisan Budaya Dunia Hingga Pernah Dikunjungi Obama

DTW Jatiluwih Masih Terima Kunjungan Wisatawan, Tradisi Siat Sambuk Hindari Kerumunan Warga

4) The Blooms Garden

Suasana The Blooms Garden di Banjar Batusesa Desa Candikuning Baturiti, Tabanan, Bali pada Sabtu (13/7/2019).
Suasana The Blooms Garden di Banjar Batusesa Desa Candikuning Baturiti, Tabanan, Bali pada Sabtu (13/7/2019). (Tribun Bali/Karsiani Putri)

The Blooms Garden atau Taman Bunga terletak di Banjar/Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.

Manajemen The Blooms Garden mengaku sudah siap membuka karena sudah mempersiapkan pelayanan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang mengacu dengan protokol kesehatan.

Menurut Manager The Blooms Garden, I Komang Angga Antika, taman bunga yang terletak di Kecamatan Baturiti tersebut sudah tutup sejak 25 Maret lalu.

Selama ini, pihaknya bersama jajaran hanya melakukan perawatan tanaman, pembersihan, serta penataan taman dan menambah sejumlah spot baru.

Pihaknya sudah siap dengan protokol kesehatan. Di antaranya seperti penggunaan APD (masker dan face shield), pengecekan suhu terhadap pengunjung, serta tempat cuci tangan.

Manajemen The Blooms Garden juga mempersiapkan sejumlah program wisata.

Taman Rekreasi The Blooms Garden Tabanan Ditutup Sejak Maret Lalu, Ini Penjelasan Pihak Manajemen

Pertama untuk pembangunan patung Marina Bay sebagai spot selfie.

Kemudian patung Barong dari tanaman, serta penambahan 6 unit villa yang terletak paling atas di kawasan tersebut.

Selain itu, juga sedang membuka jalur tracking ke arah hutan yang bekerja sama dengan komunitas setempat.

"Dalam perjalannya nanti kita juga sediakan tempat selfie. Selanjutnya kita juga sedang merancang kolam pancing di kawasan tersebut," kata Angga saat konfirmasi, Rabu (08/07/2020).

"Tapi kalau untuk koleksi tanaman baru terpaksa kami batalkan sementara karena situasi ini. Sekarang kita memanfaatkan tanaman yang sudah ada seperti pembibitan ulang artinya diperbanyak lagi," jelasnya.

5) Tanah Lot

Tanah Lot, Tabanan, Bali beberapa waktu lalu.
Tanah Lot, Tabanan, Bali beberapa waktu lalu. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Kunjungan wisawatan asing dan domestik Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Tabanan, Bali menurun drastis akibat dampak Pandemi Covid-19.

Menurut Manager Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Kamis (20/2/2020) lalu, dampak Covid-19 memang sangat dirasakan.

Sebelum adanya Virus Corona, setiap pagi kunjungan Cina per hari rata-rata mencapai 700 orang.

New Normal di Bali, Tanah Lot Siapkan 8 Tempat Cuci Tangan, Ulundanu Beratan Beri Diskon Tiket Masuk

Manajemen DTW Tanah Lot sebelumnya juga berencana bakal naikkan tiket mulai bulan April 2020, namun tidak jadi akibat pandemi Covid-19.

Adapun rincian kenaikan tiket itu untuk wisatawan domestik dewasa dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000, wisatawan domestic anak-anak sebelumnya Rp 15.000 menjadi Rp 20.000.

Sedangkan wisatawan asing anak dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 dan wisatawan asing dewasa dari Rp 60.000 menjadi Rp 75.000.

Dispar Tabanan Rancang Pemulihan Pariwisata, DTW Tanah Lot Siap Dibuka dengan Protokol Kesehatan

Masa transisi untuk wisatawan lokal

Bupati Tabanan, Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti menjelaskan, dibukanya kembali 5 DTW ini untuk wisatawan lokal karena masih dalam masa transisi.

Dia berharap dengan dibukanya DTW ini bisa memutar roda perekonomian secara bertahap. Dan ia menekankan terhadap protokol harus diterapkan secara ketat, agar jangan sampai muncul kluster baru lagi.

"Jangan sampai ada kluster baru lagi karena ketika sudah menyebar sangat susah untuk dikendalikan. Nanti akan ada gugus tugas yang mengawasi pelaksanaannya. Dan jika ada saja pelanggaran, DTW tersebut akan kami langsung tutup saja," tegasnya.

Rancang Pengelolaan Sampah Berbasis Desa, Tabanan Bakal Siapkan Lahan Dilengkapi Incenerator

Disinggung mengenai pembukaan pantai di Tabanan, Eka Wiryastuti menyatakan saat ini masih melakukan pembahasan dengan desa adat setempat.

Meskipun akan dibuka, tetap harus ada protap kesehatan dan sudah harus siap dengan penerapan protokol kesehatan.

"Begitu juga dengan obyek wisata milik pribadi harus menyiapkan protokol kesehatan. Kemudian untuk dibukanya pantai-pantai di Tabanan kami masih lakukan koordinasi dengan Desa Adat masing-masing," tandasnya. (*)

Penulis: Made Prasetia Aryawan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved