Rajin Olahraga tapi Berat Badan Malah Naik? Mungkin Ini Penyebabnya
Banyak orang mulai berolahraga demi mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan ideal. Kebanyakan, mereka ingin menurunkan berat badan dengan cara sehat
TRIBUN-BALI.COM - Orang mulai berolahraga demi mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan ideal.
Kebanyakan, mereka ingin menurunkan berat badan dengan cara yang sehat seperti berolahraga dan mengatur pola makan.
Namun, sering kali saat mulai berolahraga jarum di timbangan justru bergeser ke kanan atau berat badan bertambah.
Tentu hal ini sering membuat orang panik bahkan takut untuk lanjut berolahraga.
Merangkum dari Cleveland Clinic, perkiraan kenaikan berat badan beberapa kilogram di awal memulai berolahraga adalah hal yang biasa terjadi.
• Bekuk Real Betis 3-2, Real Madrid Naik ke Urutan 5 Klasemen
• Punya Cita Rasa Khas dan Dulu Sangat Digemari, Tape Lodtunduh Kini Terancam Punah
• Umanis Kuningan, Bendungan Taman Sari Gianyar Mendadak Ramai Dikunjungi
Meski begitu, tidak perlu panik karena jarum timbangan tidak akan terus ke kanan jika Anda bertahan dan rutin melakukan olahraga.
Namun, apa alasan di balik penambahan berat badan di awal memulai rutinitas olahraga?
Hal ini ternyata karena saat memulai program olahraga, tubuh secara alami akan mengalami beberapa perubahan di beberapa bulan awal.
Secara garis besar, ada beberapa alasan mengapa kita menglami kenaikan berat badan di awal program olahraga.
• Meski Terlihat Cuek, 5 Zodiak Ini Bisa Perlakukan Pasangan Layaknya Seorang Putri
• Sering Gagal Diet, 5 Zodiak Ini Paling Doyan Makan, Ada yang Jadikan Makan sebagai Pelarian
• Berhasil Turunkan Berat Badan, Komedian Kenta Yamaguchi Kini Tak Takut Lagi dengan Timbangan
1. Peradangan pasca-olahraga
Rangkaian program olahraga yang baru mulai Anda lakukan meyebabkan robekan mikro atau juga dikenal trauma mikro dan beberapa peradangan di otot.
Hal ini biasanya akan menyebabkan Anda merasakan nyeri otot di awal program olahraga.
Kedua kondisi di serat otot ini juga membuat berat badan bertambah karena tubuh akan merespons trauma mikro dan peradangan ini dengan dua cara.
Respons tubuh yang pertama adalah penyembuhan.
Saat terjadi trauma mikro dan peradangan di serat otot, tubuh akan menahan cairan di area tersebut untuk mencoba menyembuhkannya.