Kontraksi Palsu Kehamilan Berbahaya jika Ditandai dengan Hal Ini
Ketika rahim mengalami kontraksi terasa kencang selama beberapa saat lalu rileks kembali biasanya adalah tanda ibu akan segera melahirkan.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketika rahim mengalami kontraksi terasa kencang selama beberapa saat lalu rileks kembali biasanya adalah tanda ibu akan segera melahirkan.
Namun, tidak semua kontraksi merupakan tanda persalinanmu sudah semakin dekat.
Bisa saja, hal tersebut merupakan kontraksi palsu.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Noviyani Sugiarto, SpOG mengatakan kontraksi palsu atau istilah medisnya dengan kontraksi Broxton-Hicks adalah kondisi rahim sporadis disertai relaksasi otot rahim.
Baca juga: Jumlah Petani Garam di Amed Terus Meningkat
Baca juga: Yasmine Wildblood Pernah Jadi Pelakor, Rasakan Kenyamanan saat Pacari Suami Orang
Baca juga: Diskop Tabanan Terima Laporan Satu Koperasi Kesulitan Dana Selama Pandemi
Kontraksi palsu biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang timbul sekitar usia kehamilan 6 minggu, tetapi biasanya tidak dirasakan hingga trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Terdapat perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan sebenarnya.
Lama kontraksi palsu bervariasi, bisa kurang dari 30 detik sampai sekitar 2 menit.
Sedangkan kontraksi asli umumnya berlangsung sekitar 30-70 detik dengan jarak antar waktu kontraksi menjadi semakin pendek.
Selain itu, kontraksi palsu terjadi tidak teratur dalam frekuensi, durasi, dan intensitas; jarang terjadi; tidak dapat diprediksi dan tidak berirama; lebih terasa tidak nyaman dibandingkan nyeri; kontraksi akan berkurang dan menghilang, lalu muncul kembali di masa yang akan datang.
Baca juga: Truk Terguling di Desa Pengeragoan Pekutatan, Body Samping Rusak
Baca juga: 8 Tahun Menikah Lalu Diselingkuhi, Wanita Ini Malah Sukses Dengan Bisnis Kuliner dan Hidup Mandiri
Baca juga: Ini Agenda Timnas U-19 Indonesia November 2020
Penyebab terjadinya kontraksi palsu belum diketahui secara pasti.
Namun, keadaan ini memicu wanita menjadi sangat aktif, kendung kemih penuh, aktivitas seksual, dan dehidrasi.
"Hubungi petugas kesehatan apabila kontraksi sebelum usia kehamilan 36 minggu, kontraksi berlanjut bahkan lebih sering atau intens, pendarahan pada vagina, keluar air-air, kontraksi air-air, kontraksi teratur tiap 10 menit dalam 1 jam, kontraksi hebat, gerakan janin berkurang atau 10 gerakan dalam 2 jam," jelas dr. Noviyani Sugiarto, SpOG dalam webinar, Jumat (30/10/2020).
Ternyata, kontraksi palsu memiliki beberapa manfaat, di antaranya persiapan proses persalinan atau latihan persalinan; tidak menyebabkan pembukaan serviks akan tetapi mungkin berperan dalam pelunakan serviks; dan kontraksi berperan meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga dapat meningkatkan oksigenisasi janin.
Baca juga: Kenali Tanda Kontraksi Palsu Saat Kehamilan dan Cara Meredakannya
Baca juga: Eks Juara Kelas Menengah UFC Puji Khabib: Petarung Luar Biasa Dibuat Biasa Dengannya
Baca juga: Dibui 10 Tahun Penjara Kuasai Sabu dan Ekstasi, Roy Menerima, Jaksa Pikir-Pikir
Jika calon ibu mengalami kontraksi palsu dapat meredakannya dengan cara mengubah posisi atau tingkat aktivitas.