Jerinx SID Dilaporkan ke Polda Bali

Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Ajukan Pembelaan Tersendiri, Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Jerinx saat membacakan pledoi yang ia tulis di Pengadilan Negeri Denpasar dan disiarkan secara live streaming, Selasa (10/11/2020). 

Jerinx mempertanyakan, masyarakat yang mana disebut resah.

Apakah kata Jerinx, tim jaksa telah melakukan survei dan ada statistiknya jika ada masyarakat yang resah sehingga dimasukan kedalam hal memberatkan.

"Yang jadi pertanyaan besar saya, masyarakat yang mana. Apakah jaksa sudah survei, apakah ada statistiknya. Jika ada tolong ditunjukan," katanya. 

Jika ada masyarakat yang resah, Jerinx kemudian memberikan fakta bahwa sejak dirinya ditahan banyak masyarakat yang memberikan dukungan melalui beberapa aksi solidaritas agar dirinya dibebaskan dari jerat perkara ini.

"Aksi-aksi solidaritas bukan hanya di Bali, tapi hampir di seluruh Indonesia. Mereka bersolidaritas, mereka bagi-bagi pangan, bersih-bersih pantai, melakukan kegiatan seni dengan tema meminta pembebasan saya," ungkapnya. 

Selain aksi solidaritas, ada pula penggalangan solidaritas melalui petisi di change.org yang meminta agar Jerinx dibebaskan dan menangkap koruptor alat kesehatan.

Dalam petisi itu pun telah ditandatangani oleh ratusan ribu orang. 

"Jika saya dibilang meresahkan masyarakat, saya ingin tahu yang saya resahkan masyarakat apa, dari golongan apa. Apakah masyarakat yang berbisnis yang mendapat keuntungan dari pandemi. Apakah masyarakat yang mendapatkan pemasukan dari pandemi. Atau masyarakat biasa. Jadi disana saya lihat, maaf, ngawur tuduhan dari jaksa. Saya dianggap meresahkan masyarakat, karena tidak jelas masyarakat yang mana," ujarnya. 

Pun mengenai tuduhan bahwa dirinya menyakiti perasaan dokter seluruh Indonesia, ditampik Jerinx.

Ia menyatakan, tuduhan itu tidak masuk akal dan tidak masuk dinalar.

"Balik lagi ke statistik dan survei. Apakah jaksa pernah mewawancarai semua dokter di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jika ada tolong tunjukan statistiknya, saya mau lihat siapa-siapa saja yang setuju," ucapnya. 

Itu dikatakan Jerinx, karena melihat dari fakta bahwa tidak sedikit dokter dan akademisi yang setuju dengan beberapa pendapatnya.

Ia pun mencontohkan dr. Tirta yang hadir di persidangan dan telah menjadi rekan diskusi terkait pandemi Covid-19. 

"Salah satunya ada di sini. Kawan diskusi saya, dr. Tirta. Nanti saya cerita, kenapa dia ada di sini. Jika saya menyakiti perasaan dokter seluruh Indonesia, lalu kenapa IDI Makassar sampai membuat statemen resmi. Jika semua alat hasil test rapid tersebut palsu. Ini yang bicara IDI Makassar. Mereka bilang, semua alat test rapid hasilnya palsu. Berarti apa yang saya suarakan yang membuat saya ingin berdiskusi menunggu penjelasan dari IDI sebenarnya bukan hal yang mengada-ada. Faktanya ada," tegasnya. 

Kembali diungkap Jerinx, ada para dokter yang mengirim pesan dukungan kepadanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved