Jerinx SID Dilaporkan ke Polda Bali

Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Ajukan Pembelaan Tersendiri, Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Jerinx saat membacakan pledoi yang ia tulis di Pengadilan Negeri Denpasar dan disiarkan secara live streaming, Selasa (10/11/2020). 

Akan tetapi para dokter itu enggan indentitas diungkap, karena takut dicabut izinnya.

"Saya bisa tunjukan jika saya diberikan kesempatan. Banyak dokter yang mendukung saya. Mereka tahu apa yang saya lakukan tidak salah, karena mereka paham. Ini lah yang saya sayangkan dari IDI. Kenapa IDI seolah-olah mengatasnamakan semua dokter yang ada di Indonesia, tapi tidak ada bukti statistik. Itu kan gampang sekali. Terlalu mudah untuk sebuah statemen yang sangat prematur. Tidak ada bukti, tidak ada statistik lalu menuduh orang menyakiti seluruh perasaan dokter di Indonesia," katanya. 

Disisi lain, Jerinx membeberkan ada hal menarik mengenai pernyataan dr. Tirta yang diminta oleh pihak tertentu untuk tidak ikut campur dalam perkara ini.

dr. Tirta sendiri sebenarnya akan diajukan tim hukum Jerinx sebagai saksi meringankan.

"Ini sangat menarik. Jadi minggu lalu kawan diskusi saya, dr. Tirta sebenarnya hadir sebagai saksi yang meringankan saya. Namun oleh dr. Putra Suteja, Ketua IDI Bali, beliau (dr. Tirta) ditelpon, ditekan, diancam untuk tidak datang ke mari (persidangan) untuk tidak boleh membantu saya, tidak boleh meringankan saya, tidak boleh ikut campur," bebernya. 

"Ini bagi saya sangat lucu. Tadi (sebelum sidang) saya lumayan ada waktu bicara dengan dr. Tirta. Jadi dari awal permasalahan saya dengan IDI ini, dr. Tirta sudah berkali-kali mengajukan saran kepada dr. Putra Suteja agar ditempuh jalur mediasi. Bukan hanya dr. Tirta yang memberi saran untuk mediasi, ada juga IDI Tabanan, IDI Gianyar. Jadi dr. Putra Suteja dengan kakunya berkata kepada dr. Tirta dan ada saksinya. Beliau (dr. Putra Suteja) mengatakan tidak ada maaf bagi Jerinx," tuturnya. 

Berbanding terbalik saat sidang, ketika diperiksa sebagai saksi Pelapor, dr. I Gede Putra Suteja dengan tegas menyatakan tidak ingin memenjarakan Jerinx.

Ini bagi Jerinx sangat bertolak belakang dan tidak singkron apa yang diterangkan dr. Putra Suteja di depan persidangan dengan di luar persidangan. 

"Beliau (dr. Putra Suteja) kan seorang pemangku, dianggap terpandang secara adat Bali. Beliau dibawah sumpah ketika disidang. Beliau bilang kepada saya, tidak ingin memenjarakan saya. Beliau juga bilang hal yang sama kepada media, jika IDI tidak ingin memenjarakan Jerinx. Beliau sendiri juga bilang, saya orang baik. Tapi kenapa beliau tidak mau mediasi. Kenapa beliau mengancam, menekan dr. Tirta yang ingin meringankan kasus saya. Kan tidak singkron antara tindakan, tidak satya wacana," sebut Jerinx

"Apakah pantas seorang dokter senior yang juga pemuka agama yang telah disumpah untuk berbicara kebenaran, tiada hal selain kebenaran bersikap demikian. Di depan saya berkata lain, di depan dr. Tirta berkata lain, di depan hakim berkata lain. Jadi mohon yang mulia, itu bisa dijadikan pertimbangan, karena itu artinya ada pihak yang tidak menghormati persidangan dengan cara tidak menyatakan hal sejujurnya. Ada pihak yang tidak menghargai persidangan ini. Dibawah sumpah, diluar berkata A, di dalam berkata B," jelas Jerinx lagi. 

Kemudian Jerinx menceritakan mengenai kondisi ekonominya kini saat pandemi dan ketika dirinya ditahan.

Pandemi ini sangat berdampak bagi perekomian banyak orang, pun berimbas pada bisnis.

Termasuk bisnis yang dirintis Jerinx

"Sejak pendemi ini, semua orang merasakan dampaknya. Ekonomi semua orang menurun. Bisnis banyak yang tutup bahkan bangkrut. Orang-orang di PHK. Termasuk bisnis saya yang sudah ada beberapa yang sudah tutup. Bisnis yang masih buka pendapatannya hanya cukup untuk membiayai gaji. Karena saya berusaha sebisa saya untuk tidak mem-PHK staf-staf saya," tuturnya.

Jerinx menyatakan, bahwa dirinya adalah tulang punggung keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved