Jerinx SID Dilaporkan ke Polda Bali

Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Ajukan Pembelaan Tersendiri, Jika Bersalah, Jerinx Mohon Jadi Tahanan Rumah atau Percobaan

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Jerinx saat membacakan pledoi yang ia tulis di Pengadilan Negeri Denpasar dan disiarkan secara live streaming, Selasa (10/11/2020). 

Ditengah situasi kian sulit seperti sekarang ini, ditambah lagi dirinya ditahan membuat ekonomi keluarganya kian sulit.

"Jadi ditengah situasi seperti ini, saya tulang punggung keluarga. Di keluarga kecil saya, istri saya. Saya anak tunggal. Ayah dan ibu saya sudah bercerai lama. Jadi ayah saya sudah punya keluarga sendiri, dan kami tidak ingin memberatkan beliau. Apalagi situasi pandemi ini. Adik-adik tiri saya kuliah. Ada yang mau jadi dokter jadi perlu biaya yang banyak. Saya dan istri tidak ingin membebankan ayah saya," ucapnya.

"Jadi sebelum saya ditahan, saya harus menanggung, menafkahi istri saya, ibu, mertua, adik-adik dari istri saya yang masih kecil. Jadi mereka semua itu secara ekonomi, sebelum saya ditahan, kami berdua yang menafkahi mereka. Setelah saya ditahan, di masa pandemi ini istri saya harus bekerja keras seorang diri menghidupi ibunya, adik-adiknya," ungkap Jerinx

Ia melanjutkan, tidak ada sosok laki-laki di keluarganya.

Jerinx menyatakan, sebagai suami dirinya juga menjadi sosok ayah dan sahabat untuk Nora Alexandra.

"Istri saya kan anak yatim, ayahnya meninggal ketika ia masih dalam kandungan. Tidak pernah mengenal sosok ayah. Jadi saya di rumah sekaligus menjadi sosok ayah, sosok suami, sahabat. Sejak saya ditahan, istri saya seperti kehilangan semuanya. Tidak pernah punya ayah, sekarang suaminya ditahan hanya karena berpendapat," ujarnya. 

"Yang mana seharusnya bisa dihindari jika dr. Putra Suteja mau diajak bermediasi. dr. Tirta ketika mengusulkan untuk mediasi dan menanyakan ke saya, apakah mau ketemu dengan IDI Bali. Saya jawab, mau sekali dengan senang hati saya ingin bertemu. Meluruskan semua ini, sekaligus mendapat jawaban agar kita semua teredukasi. Tapi dr. Tirta bilang dan ada saksinya, tidak ada maaf bagi Jerinx. Tidak ada maaf artinya salah satu dari saya harus menerima hukuman seberat-beratnya. Mungkin beliau inginnya begitu," ucap Jerinx

Juga mengenai keamanan keluarganya disampaikan Jerinx dalam pembelaan.

Pasca sidang online dan dirinya diminta menyebutkan alamat lengkap rumahnya,  Jerinx merasa sangat khawatir dengan keselamatan istri serta keluarganya.

"Alamat lengkap rumah saya bocor dimana-mana. Istri saya di rumah bersama ibunya dan adik perempuan berumur 7 tahun tidak ada laki-laki di rumah. Jujur setiap hari saya khawatir, karena istri saya sudah mulai banyak menerima ancaman, teror entah dari pihak mana. Ini kan banyak sekali yang bermain di kasus ini. Saya yakin ada pihak-pihak yang tidak terlihat ingin menghancurkan saya dan juga keluarga saya. Ancaman-ancaman yang diterima istri saya sudah mulai sering," ungkapnya. 

Hal lain yang disampaikan Jerinx adalah, bahwa dirinya bersama Nora ingin membahagiakan para orangtua mereka dengan memberikan cucu.

Jerinx pun beserta istri sangat menginginkan buah hati. 

"Sebagai anak tunggal, kedua orang tua saya usianya sudah sepuh, sudah diatas 70 dan saya masih utang cucu kepada mereka. Karena mereka tidak pernah punya cucu. Usia saya sebentar lagi 44 tahun, istri saya dua hari lagi usainya 26 tahun. Sebelum saya ditahan, sebenarnya kami sedang menjalani program untuk memiliki buah hati. Karena saya dan istri sangat ingin membahagiakan orangtua kami dengan cucu pertama. Semoga beliau sehat dan panjang umur," ucap Jerinx

Dari beberapa tanggapan dan pertimbangan yang diajukan, Jerinx berharap agar majelis hakim menjatuhkan hukuman ringan jika dirinya dinyatakan bersalah.

"Jika Yang Mulia majelis hakim berkenan, mengizinkan misalnya jika nanti saya memang harus divonis bersalah. Jika itu yang terjadi nanti saya mohon dengan sangat hormat agar bisa diberikan hukuman percobaan atau tahanan rumah. Karena keluarga saya tidak ada yang menjaga di rumah. Tidak ada sosok laki-laki di rumah dan saya juga harus menghidupi istri, ibu, mertua dan adik-adik saya," pintanya. 

Pun dirinya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama. Juga berjanji tidak akan membuat gaduh pihak-pihak yang merasa terganggu.

"Saya juga berjanji akan lebih bijaksana memakai media sosial dan jika saya terbukti melakukan hal yang sama, terbukti melakukan kegaduhan lagi, saya siap sekali dihukum seberat-beratnya tanpa pengadilan," ucapnya. 

"Saya hanya memikirkan keselamatan dan ketenangan hati istri saya, orangtua saya. Jangan sampai saya berpendapat, istri saya meninggalkan saya, orangtua saya kecewa selamanya. Kan saya hanya berpendapat. Pendapat itu pun demi kepentingan umum bukan kepentingan saya pribadi. Saya tidak punya cita-cita jadi politisi dan presiden. Saya juga tidak mau. Saya hanya menyampaikan pendapat masyarakat yang mengadu kepada saya, karena mereka merasa tidak punya tempat lain untuk mengadu," imbuhnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved