PDIP Pecat 3 Kadernya Asal Bangli, Termasuk Bupati Made Gianyar
PDIP memecat tiga orang kadernya asal Bangli, termasuk bupati I Made Gianyar
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kabarnya memecat tiga orang kadernya.
Salah satu dari tiga kader yang dipecat adalah bupati Bangli.
Ketiganya yakni I Made Gianyar, Ngakan Made Kutha Parwata, serta Sang Ayu Putri Adnyanawati.
Pemecatan ketiga kader asal Bangli tersebut sesuai dengan Pengumuman Surat Keputusan DPP PDIP tertanggal Jumat (4/12/2020).
Ketiganya dipecat lantaran dianggap tidak mengindahkan instruksi DPP PDIP.
Baca juga: Masing-masing Paslon Pilkada Bangli 2020 Dapat Jatah 33 Kali Kampanye
Baca juga: Ditinggal Demokrat, Golkar Optimis Menang di Pilkada Bangli
Ini terkait rekomendasi calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bangli pada Pilkada 2020.
Ketiganya dinilai mendukung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari partai politik lain.
Sehingga merupakan pembangkangan terhadap ketentuan, keputusan, dan garis kebijakan partai.
Yang merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai, serta dikategorikan sebagai pelanggaran berat.
Oleh karenanya, DPP partai kemudian menerbitkan tiga Surat Keputusan (SK) pemecatan dari keanggotan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yakni sebagai berikut.
1. SK Nomor 75/KPTS/DPP/XII/2020 tentang Pemecatan I Made Gianyar.
2. SK Nomor 76/KPTS/DPP/XII/2020 tentang Pemecatan Sang Ayu Putri Adnyanawati
3. SK Nomor 77/KPTS/DPP/XII/2020 tentang Pemecatan Ngakan Made Kutha Parwata
Seluruh SK tersebut telah ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tertanggal 2 Desember 2020.
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP, I Wayan Karyasa membenarkan adanya pemecatan tiga kader PDIP asal Bangli tersebut.
Baca juga: Demokrat Berlabuh ke PDIP di Pilkada Bangli 2020
Baca juga: Rekomendasi PDIP Untuk Pilkada Bangli Turun, Sedana Arta-Diar Langsung Tancap Gas
Hal ini ia ketahui berdasarkan email Jumpa Pers Pengumuman Surat Keputusan DPP PDIP Tentang Pemecatan.
Pihaknya pun mengapresiasi terkait langkah-langkah dari DPP ini karena sesuai dengan usulan rapat pleno DPC yang telah disampaikan melalui DPD PDIP.
Kendati telah menerima pengumuman pemecatan tiga kader, Karyasa menegaskan hingga kini DPC belum menerima SK pemecatan tiga orang tersebut.
“Sekarang DPC masih menunggu surat resminya, SK-nya, untuk pemecatan mereka,” ujar dia.
Disampaikan pula, pemecatan Made Gianyar yang merupakan Bupati Bangli periode 2016-2020 itu, lantaran dianggap tidak bisa membina adiknya I Made Subrata.
Sehingga Subrata yang merupakan mantan Perbekel Desa Bunutin itu, dicalonkan sebagai Calon Bupati Bangli periode 2020-2025 melalui partai lain (Golkar).
Dihubungi terpisah, I Made Gianyar mengaku belum menerima surat apapun terkait pemecatan dirinya selaku kader partai.
Pun mengenai kabar pemecatan selama ini, Gianyar mengaku hanya mengetahui dari media.
Ia juga enggan mengomentari anggapan memobilisasi massa untuk mendukung paslon lain, yang menjadi penyebab pemecatan dirinya.
Gianyar pun menegaskan pada awak media untuk menanyakan langsung pada yang membuat pertimbangan (DPC).
Baca juga: Adiknya Jadi Cabup Golkar di Pilkada Bangli 2020, Made Gianyar Pilih Mundur dari PDIP
Baca juga: Made Subrata Harapkan Dukungan Sang Kakak Usai Dapat Rekomendasi Golkar di Pilkada Bangli 2020
Adapun jika kabar pemecatan tersebut benar adanya, Gianyar menegaskan akan menerima dengan tulus ikhlas.
Ia juga tidak akan membela diri jika surat pemecatan tersebut telah diterima.
“Biar tuhan dan masyarakat yang membela,” tandasnya.
Sementara Ngakan Made Kutha Parwata belum bisa dimintai konfirmasi.
Meski demikian, sebelumnya pria yang merupakan mantan Ketua DPRD Bangli 2014-2019 itu, mengaku siap menerima konsekuensi apapun terkait pencalonan dirinya sebagai Calon Wakil Bupati Bangli mendampingi I Made Subrata.
Made Gianyar Mundur dari Posisi Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP Bali
Diberitakan sebelumnya, Bupati Bangli Made Gianyar memilih mundur dari posisinya sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP Bali.
Mundurnya Gianyar dari posisi di partai moncong putih ini dilakukan usai adik kandungnya, yakni Made Subrata ternyata mendapatkan rekomendasi maju di Pilkada Bangli 2020 dari partai beringin itu.
Bahkan, mundurnya salah satu dedengkot PDIP di Bali itu, menjadi pembahasan dalam rapat internal jajaran PDIP Bali, di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Bali, Jumat (17/7/2020).
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPD PDIP Bali Bidang Organisasi Wayan Sutena usai rapat selama kurang lebih 1,5 jam tersebut.
"Ada salah satu pengurus yang mengundurkan diri. Atas nama Made Gianyar. Mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPD," ungkap Sutena usai rapat didampingi Wakil Sekretaris DPD Bidang Internal Tjokorda Gede Agung, Wakil Sekretaris Bidang Eksternal Made Suparta, dan Wakil Ketua DPD Bidang Kehormatan, Ketut "Boping" Suryadi.
Mantan Anggota DPRD Bali itu menjelaskan, surat pengunduran diri Gianyar diterima Sekretariat DPD PDIP Bali pada Kamis (16/7/2020) sekitar pukul 14.40 Wita.
Menurut Sutena, alasan pengunduran diri Made Gianyar tersebut dikarenakan merasa tidak mampu melakukan pembinaan terhadap adiknya yang menjadi calon bupati melalui Partai Golkar.
"(Adiknya) sebelumnya maju lewat PDIP sebagai bakal calon wakil bupati. Namun karena mengundurkan diri sebagai bakal calon dan ternyata mendaftarkan diri di partai lain. Itu alasannya," katanya.
Terkait dengan posisi Gianyar di PDIP sendiri, Sutena mengaku Bupati Bangli itu secara resmi masih kader banteng moncong putih.
Baca juga: Kutha Parwata Berlabuh ke Golkar, Berebut Tiket Pilkada Bangli 2020 dengan Sekda IB Giri Putra
Baca juga: Rekomendasi PDIP Untuk Pilkada Bangli Turun, Sedana Arta-Diar Langsung Tancap Gas
"Sementara seperti itu. Mundur dari posisi pengurus," paparnya.
Saat ditanya sikap PDIP jika Gianyar masih ikut campur dalam memuluskan perjalanan adiknya sebagai calon bupati.
Pihaknya menjawab secara diplomatis, ia mengaku akan menunggu arahan DPP jika nantinya memang seperti demikian keadaannya.
"Kalau ternyata cawe-cawe dan tidak mengamankan rekomendasi (cabup dan cawabup PDIP), konsekuensinya ada," tandasnya.
Selain membahas terkait pengunduran diri Gianyar, PDIP Bali juga mengambil tindakan cepat terkait situasi politik jelang Pilkada Bangli 2020.
Khususnya yang menyangkut posisi kadernya, Ngakan Kutha Parwata yang menerima rekomendasi sebagai calon wakil bupati dari Golkar.
Terkait hal tersebut, semua jajaran PDIP Bali telah sepakat mengusulkan pemecatannya ke DPP.
"Sepakat (kami) usulkan ke DPP untuk pemecatan saudara Ngakan Kutha Parwata," pungkasnya.
Sedangkan, Ketut "Boping" Suryadi membenarkan sebelumnya jajaran DPD memanggil Made Gianyar untuk ditanya mengenai sikap politiknya.
Menyusul adiknya yang dalam perkembangan terakhir telah memperoleh rekomendasi dari Partai Golkar sebagai calon bupati.
"Memang pernah dipanggil Dewan Kehormatan. Kami minta sikap politik dia. Mau bela adiknya, mundur, atau buat surat pernyataan akan memenangkan partai. Ternyata surat yang datang isinya mundur dari kepengurusan," pungkasnya," tegasnya.
(*)