Tips Kesehatan
Baik untuk Pencernaan dan Pernapasan, Inilah 5 Manfaat Madu Menurut Ahli Gizi
Selain rasa manis dan aroma yang khas, madu mengandung banyak manfaat kesehatan untuk tubuh dari melawan infeksi pernapasan hingga gangguan pencernaan
Penulis: Priscilla Nivili | Editor: Priscilla Nivili
TRIBUN-BALI.COM – Hai, Tribunners. Apakah anda sering mengonsumsi madu?
Madu banyak disukai karena rasanya yang manis dan aroma yang khas.
Penyajian madu juga beragam, bisa dijadikan pemanis pengganti gula untuk aneka minuman dan masakan maupun dikonsumsi langsung.
Namun tahukah anda kalau madu kaya akan nutrisi dan manfaat bagi kesehatan tubuh?
Bersumber seorang ahli gizi asal New York, Cynthia Sass, MPH, RD, inilah 5 manfaat kesehatan mengonsumsi madu yang telah dirangkum oleh Tribun Bali.
Baca juga: Benarkah Susu Baik Dikonsumsi Sebelum Tidur? Inilah 8 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur
1. Madu dapat membantu penyembuhan infeksi saluran pernafasan atas
Dalam penelitian di Oxford ditemukan bahwa madu bisa menjadi alternatif antibiotik untuk mengobati infeksi saluran pernapasan atas (URI).
Ilmuan dari Universitas Illinois di Chicago menemukan bahwa senyawa antimikroba yang dibuat oleh lebah madu dapat menjadi dasar antibiotik baru.
2. Madu dapat melawan sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekumpulan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.
Meliputi tekanan darah tinggi, penumpukan lemak perut, naiknya kadar gula darah, dan kolesterol.
Gangguan tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit diabetes, jantung, dan stroke.
Dalam sebuah penelitian dipaparkan mengapa madu dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut.
Baca juga: Baik untuk Kesehatan Otak dan Mata, Inilah 6 Manfaat Bayam bagi Kesehatan
Pertama, madu memiliki kandungan glikemik rendah sehingga tidak memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin
Kedua, madu telah terbukti mencegah penambahan berat badan yang berlebihan serta meningkatkan metabolisme dengan melawan kolesterol ‘jahat’ sambil meningkatkan kolesterol ‘baik’.
Ketiga, antioksidan pada madu membantu meredakan stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan produksi radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh sehingga kehilangan kemampuan untuk melawannya.
Karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa madu berpotensi kuat untuk melawan sindrom metabolik baik salam pencegahan maupun pengobatan.
Baca juga: Membuang Racun hingga Menjaga Kesehatan Tulang, Inilah 5 Fungsi Utama Ginjal Kita
3. Madu dapat mencegah pengerasan nadi
Madu bermanfaat untuk mencegah pengerasan pembuluh darah arteri.
Pada jurnal yang diterbitkan pada tahun 2019, ditunjukkan bahwa madu mengandung lebih dari 180 zat termasuk gula alami serta sejumlah besar vitamin, mineral, dan fitokimia.
Manfaat antioksidan tinggi pada madu dapat melawan stres oksidatif.
Hal itulah yang bisa mencegah pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh gejala-gejala tersebut.
Baca juga: Tidak Baik untuk Siklus Tidur, Inilah 7 Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sebelum Tidur
4. Madu baik untuk pencernaan
Madu memiliki sifat prebiotik.
Prebiotik membantu fermentasi bakteri baik pada usus, termasuk bifidobacteria dan lactobacilli.
Manfaat ini dihubungkan dengan meningkatnya kekebalan tubuh dan kesehatan mental.
Para peneliti juga mencatat bahwa madu memiliki efek anti-virus.
Baca juga: Ingin Terhindar dari Kanker Payudara? Konsumsi Makanan Ini! Wanita Wajib Baca
5. Madu kaya nutrisi
Selain gula alami dan antioksidan, madu mengandung banyak nutrisi.
Meskipun dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, di dalamnya sudah terkandung 31 mineral termasuk mineral utama seperti fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Madu memang tidak memberikan nutrisi dalam persentase yang besar pada makanan anda, tetapi madu bukanlah kalori kosong.
Sampai saat ini peneliti masih mempelajari mafaat madu secara fungsional dan kompleks.
Bagaimana memilih madu yang tepat?
Manfaat bahan kimia alami yang terkandung dalam madu bisa berbeda-beda tergantung di mana madu itu dipanen dan bagaimana proses produksinya.
Sudah ada lebih dari 300 jenis madu di dunia.
Dari 90 sampel, madu jenis buckwheat mengandung antioksidan paling kuat.
Secara umum pula, madu berwarna coklat gelap mengandung antioksidan yang lebih baik dibandingkan yang berwarna cokelat cerah.
Baca juga: Ini Penyebab Bruntusan di Wajah dan Cara Menghilangkannya, Salah Satunya Bisa Gunakan Madu
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua madu diproduksi sama.
Cara terbaik untuk memastikan bahwa anda memilih madu yang tepat adalah menanyakan langsung ke peternakan lebah madu tempat produksinya.
Selalu perhatikan kandungan madunya dan pastikan madu tersebut murni tanpa bahan tambahan lainnya.
Penting untuk anda ingat, madu jenis apapun dan dalam bentuk apapun tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 12 bulan.
Hal tersebut dapat menyebabkan risiko perkembangan bakteri yang menyebabkan penyakit serius, karena sistem pencernaan bayi yang belum matang.
(*/Health)