Berita Bali

SPSI Bali Terima UMP Bali Naik 0,98 Persen, Syaratnya Tak Ada PHK, yang Dirumahkan Dipekerjakan Lagi

UMP Bali tahun 2022 sebesar Rp2.516.971, atau naik Rp22.971 dibandingkan UMP sebelumnya.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
ist
Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Bali, I Wayan Madra 

Dari anggota SPSI Bali sendiri apa ada riak-riak terkait kenaikan UMP yang kecil tersebut?

Saya pikir untuk SPSI di Bali akan manut dengan keputusan kita. Karena mereka merasakan kondisi Bali saat ini.

Kenapa Bapak bisa yakin anggota SPSI Bali akan menerima hal itu?

Karena kita kan bertumpu pada sektor pariwisata, jadi mayoritas pekerja di Bali adalah berkaitan dengan dunia pariwisata.

Lain halnya dengan teman-teman di Jawa Barat, mereka ada sektor industri. Kalau di Bali walaupun ada kan sektor lain-lain dari pariwisata sangat kecil.

Itu juga yang membuat mereka memahami kondisi saat ini.

Untuk PHK di Bali bagaimana kondisinya saat ini Pak?

Baca juga: UMP Tahun 2022 Bali Naik 0,98 Persen, Kadisnaker Bali Sebut Hasil Kesepakatan Pengusaha dan Pekerja 

Baca juga: Perbandingan Gaji Messi di Barcelona dan Ronaldo di Juventus, Gaji 1 Menit Messi Setara UMP Jakarta

Data dari Disnaker menunjukkan kalau bulan April lalu masih banyak yang kena PHK. Tapi sekarang sudah cukup membaik grafiknya.

Kalau dari anggota SPSI Bali, apa sudah banyak yang dipekerjakan kembali?

Kalau data lengkapnya kami belum dapat monitor. Tapi sudah banyak yang diterima kembali sesuai dengan dimana tempat mereka bekerja.

Utamanya untuk yang bekerja di sektor hotel dan dirumahkan sudah dipanggil kembali.

Apalagi sekarang wisatawan domestik sudah agak menggeliat, jadi butuh karyawan, sehingga mereka dipekerjakan lagi.

Saat ini pemerintah akan menerapkan PPKM level 3 saat akhir tahun, bagaimana tanggapan Bapak?

Saya kira masalah PPKM Bali harus dilonggarkan. Pak Wakil Gubernur juga menyampaikan bahwa itu tetap berlaku, yang penting prokes diterapkan dengan ketat, mulai dari jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.

Itu yang paling penting untuk menghidupkan pariwisata. Bagaimana orang ke Bali kalau tidak dikasi? Jadi harus tetap dikasi, tapi dengan tetap memperhatikan prokes.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved