Berita Buleleng
Sedang Tidur Bersama Bayinya, Tembok Kamar Gusti Susiantini Jebol Diterjang Ombak di Buleleng
Beruntung berkat kesigapannya, Susiantini bersama bayinya itu berhasil selamat, meski akibat kejadian ini, ia mengalami kerugian mencapai jutaan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gusti Ayu Putu Susiantini (33) bersama anak ketiganya yang masih berumur satu bulan, nyaris saja terluka parah.
Pasalnya tembok kamarnya jebol akibat diterjang ombak besar pada Selasa (7/12/2021) dinihari.
Beruntung berkat kesigapannya, Susiantini bersama bayinya itu berhasil selamat, meski akibat kejadian ini, ia mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
Ditemui di kediamannya yang terletak di Banjar Dinas/Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng pada Rabu (8/12/2021), Susiantini menuturkan saat kejadian itu, ia sedang tidur bersama bayinya.
Baca juga: Masuki Musim Hujan, Harga Cabai Rawit dan Minyak Goreng di Buleleng Melambung
Tiba-tiba tembok rumah semi permanennya itu retak dan mulai runtuh akibat diterjang ombak.
Beberapa puing tembok berukuran kecil sempat jatuh di atas kepalanya. Sehingga Susiantini terbangun, dan bergegas menggendong bayinya keluar dari rumah.
"Ombaknya sih tidak terlalu besar. Air laut memang saat itu pasang. Naik sampai ke rumah saya.
Pondasinya kemudian tergerus sampai jebol sehingga berdampak pada tembok rumah," ungkapnya.
Akibat kejadian ini, Susiantini mengaku sangat was-was, mengingat sebagian pondasi rumah semi permanen yang ada tepat dipinggir pantai itu juga sudah mulai jebol.
Ia khawatir kerusakan terjadi lebih parah. Namun Susiantini mengaku tidak bisa mengungsi, lantaran wanita asal Tabanan itu tidak memiliki keluarga di Buleleng.
"Terpaksa tidur di ruang tengah, masih lebih aman," ungkapnya.
Selain rumah milik Susiantini, kerusakan juga terjadi pada tembok dapur milik Putu Tirta (60).
Akibat kejadian ini, pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan itu juga mengalami kerugian sekitar Rp 1 juta.
Putu Tirta menyebut, peristiwa ini sudah sering terjadi setiap tahun. Namun kerusakan terparah baru kali ini terjadi.
Baca juga: 1.537 Peserta Ikut Seleksi Tahap Dua PPPK Guru di Buleleng
"Setiap tahun rumah saya pasti diterjang ombak. Pemerintah desa sudah berupaya membantu membuatkan tembok dan tanggul dengan bahan seadanya. Namun kemarin karena air sudah sangat pasang dan ombak cukup besar, akhirnya tembok dapur saya jebol juga," jelasnya.