Berita Tabanan
Satu Tangki Bisa Merugi Rp150-200 Ribu, Nelayan Tabanan Resah Dengan Pencurian Bahan Bakar Jukung
Sejak beberapa bulan belakangan ini Nelayan pesisir Tabanan resah. Sebab, bahan bakar yang ada di mesim tempel jukung nelayan justru hilang diduga
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
Disinggung mengenai kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini, pria yang akrab disapa Tut Sadam ini mengungkapkan jika untuk satu tangki mencapai Rp150-200 ribu.
Jumlah tersebut untuk tangki jukung berkapasitas kecil atau melaut dengan jarak pendek sekitar tiga mil dari garis pantai.
"Satu tangki rata-rata Rp150 ribu sampai Rp 200 ribu. Tergantung kebutuhannya. Kalau cuma melaut sepanjang tiga mil kurang lebih perlu 15 liter campuran Pertalite dan oli. Kalau jauh, kebutuhan bahan bakarnya bisa 20 sampai 24 liter. Biasanya perlu dipakai untuk cadangan kalau habis di tengah laut," tuturnya.
"Yang lebih bahaya lagi adalah ketika mengambil bahan bakar beserta tangkinya juga. Kemudian juga ada ketakutan ketika melaut bahan bakar habis di tengah jalan," imbuhnya.
Pelaku Lihai Manfaatkan Situasi
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa mengungkapkan, para nelayan Tabanan sudah berupaya untuk mengantisipasi kejadian ini.
Antisipasi dilakukan dengan cara mengawasi dengan mandiri namun hasilnya nihil.
Para pelaku ini dinilai lihai memanfaatkan situasi.
Mengingat, ketika diawasi di satu tempat, akan beraksi di tempat lainnya.
Baca juga: Kasus Stunting 2021 di Tabanan Masih 9,2 Persen, Masih di Bawah Angka Provinsi Bali dan Nasional
Baca juga: Pada Januari 2022 Jumlah Pemilih di Tabanan Berkurang 206 Pemilih, Tercatat Sudah Meninggal Dunia
"Sudah sempat dilakukan pengawasan. Tapi ketika kita awasi di satu tempat, justru kehilangan terjadi di titik lain. Karena ini sudah sering terjadi belakangan ini, kami berharap bisa menjadi atensi pihak berwajib," harapnya.
(*)