Berita Tabanan

KISAH PILU Pengontrak Ruko di Tabanan,20 Tahun Jualan Ludes dalam Sehari hingga Merugi Rp 1,5 Miliar

Dan dari kerugian tersebut, seorang pedagang yang menyewa beberapa ruko mengalami kerugian hingga Rp 1,5 Miliar.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana TKP kebakaran 10 unit toko di Banjar Suraberata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Senin 7 Februari 2022. 

TRIBUN-BALI.COM,  TABANAN - Para pedagang yang mengontrak ruko di Banjar Suraberata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat , Tabanan tampak mengikuti proses identifikasi oleh Tim Labfor Polda Bali dan Tim Identifikasi Polres Tabanan, Senin 7 Februari 2022.

Mereka terlihat sangat trauma dengan kejadian tersebut.  Sebab, dari kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 3 Miliar.

Dan dari kerugian tersebut, seorang pedagang yang menyewa beberapa ruko mengalami kerugian hingga Rp 1,5 Miliar.

Menurut informasi yang diperoleh, bangunan ruko sebanyak 10 unit ini merupakan milik dari I Gede Suerya Dharma yang merupakan warga dari Banjar Kutuh, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat.

Baca juga: Desa Luwus Tabanan Diterjang Angin Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Warga Rusak

Selanjutnya, ruko tersebut dikontrak oleh tiga orang diantaranya Sahrudin (48) seorang pedagang nasi campur, kemudian I Wayan Darma (49) yang merupakan pedagang sembako dan alat upakara), serta I Gusti Komang Sudiadnyana (51) yang merupakan pedagang bahan upakara, sembako, busana, hingga palen-palen.

Menurut seorang pedagang setempat, Sahrudin, dirinya sudah mengontrak ruko ini selama 20 tahun untuk berdagang nasi campur.

Dan sebelum kejadian kebakaran tersebut, Sahrudin seperti biasa menutup tokonya sekitar pukul 16.00 Wita. Kemudian, dirinya langsung pulang untuk istirahat.

Kemudian, sekitar pukul 20.00 Wita dirinya sempat mengambil air minum ke tokonya tersebut.

Saat itu, tak ada kejanggalan aneh yang ditemukan didalam tokonya. Bahkan saat itu rekannya sesama korban Ibu Ayu yang merupakan Istri dari korban I Gusti Komang Sudiadnyana.

Sekitar pukul 22.00 Wita, dirinya pertama kali mendapat informasi dari rekannya yang berjualan di Pasar Senggol areal Pasar Suraberata.

Mendapat informasi itu, Sahrudin bergegas menuju lokasi dan benar saja ia melihat asap sudah mengepul dari atas warungnya tersebut.

Melihat kondisi itu, Sahrudin pun berniat untuk menyelamatkan uang tunai yang ia simpan di dalam warungnya tersebut senilai Rp 1,5 Juta.

Uang tersebut merupakan uang untuk biaya anaknya kuliah.

Namun, saat itu rekannya tak mengizinkan Sahrudin untuk masuk karena risiko yang sangat tinggi.

Baca juga: Ogoh-Ogoh di Tabanan Diputuskan Tidak Diarak, Satgas Meminta Semua Pihak untuk Memaklumi

"Kebetulan saya punya tabungan untuk biaya kuliah anak saya, tapi kemarin saya gak dikasi ambil uangnya karena takut ketimpa bangunan. Apalagi asap sudah kelihatan tinggi sekali," kenang Sahrudin di depan tokonya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved