Berita Denpasar

ISAK TANGIS BOCAH TELANTAR Dini Hari di Kos, Ini Kata Pemilik Kos Jo dan Novi

Setiap malam, katanya, mereka mendengar suara tangisan anak. Karena biasanya tangisan itu muncul jam 2 pagi gitu, malem-malem.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Honey
Tribun Bali pun pada Kamis, 21 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WITA sore mencoba mencari informasi lebih dalam, mengenai kasus ini dengan datang langsung ke sebuah kos-kosan yang ditempati oleh Novi dan Jo. 

Karena biasanya tangisan itu muncul jam 2 pagi gitu, malem-malem.

Ada yang sampai pindah kos, karena gak kuat denger tangisan anak kecil terus,” katanya.

Tak hanya itu Jo ternyata tidak hanya menyiksa NY tetapi juga sering memukul Novi.

“Dia memang dari awal kos sudah berempat.

Mereka sudah hampir setahun kos di sini.

Dulu itu si Novi juga sering dipukul.

Sampai guling-guling di halaman.

Sampai nangis histeris.

Sempat heboh itu,” tuturnya.

Sebagai pemilik kos, Wayan Suarnya, juga sudah sering menegur Jo untuk pindah kos.

“Saya sudah sering tegur.

Pernah saya suruh untuk pindah kos saja.

Tapi ia malah mengaku Novi atau yang dia akui sebagai istrinya, memang depresi sehingga sering teriak-teriak menangis.

Kata dia, biar dia saja yang urus agar tidak ada keributan,” jelas pria asal Sidakarya ini.

Wayan Suarya mengaku tidak menyangka Jo bisa melakukan kekerasan seperti itu.

NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya.
NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya. (Sup)

Sebab, dalam pengelihatannya Jo merupakan sosok yang polos, tidak beringas dan sopan setiap bertemu dengannya.

“Saya gak nyangka dia bisa begitu.

Karena dia polos, terkesan gak beringas gitu.

Kumpul-kumpul gitu di kos sama temannya, enggak.

Dia ngaku kerja di villa, jadi tukang bersih-bersih.

Ramah dia, bayar kos pun selalu tepat waktu,” tuturnya.

Ketika ditanya mengenai antisipasi yang akan ia lakukan, selalu pemilik kos untuk mencegah hal seperti itu terjadi kembali ke depan, Wayan Suarya mengaku kesulitan.

“Kami ini susah juga mengantisipasi.

Karena kan itu karakter seseorang ya, kami liat seseorang baik tapi kita gak tau sebenarnya dia gimana.

Gak bisa lihat juga dari penampilan.

Ini saja kan saya liatnya polos ramah tapi ternyata begini,” keluhnya.

Ia juga mengaku, tidak bisa menerima orang-orang tersebut untuk kembali menyewa kamar di kosnya.

“Karena ia sudah bayar untuk bulan ini, saya biarkan dulu barang-barangnya.

Kunci pun masih dia yang bawa.

Tapi kemarin istri saya dapat laporan, saudara dari si Novi datang ke kos dan tidur di sana.

Jadi saya biarkan dulu.

Setelah bulan ini mungkin saya akan keluarkan barang-barangnya sambil menunggu pihak keluarga mengambil barang-barang yang ada di kos,” jelas Suarya dengan tegas.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved