Berita Bali

Warga Buleleng Ingin Bandara Bali Utara Tetap Dibangun, Komisi 3 DPRD Minta Ditunda

Bandara Bali Utara diminta untuk ditunda, Wayan Koster mengaku pihaknya hingga kini belum ada kesiapan

Tribun Bali/ Ni luh Putu Wahyuni Sari
Pembangunan Bandara Bali Utara yang rencananya akan menjadi Bandara kedua di Bali untuk sementara diminta untuk ditunda - Warga Buleleng Ingin Bandara Bali Utara Tetap Dibangun, Komisi 3 DPRD Minta Ditunda 

Ia juga menekankan yang jelas saat ini lokasi yang terbaik untuk pembangunan Bandara Bali Utara ada di utara barat di Sumberklampok sementara dari kajian lahan.

Di sana juga terdapat lahan milik Pemprov, namun tidak semua dan ada sebagian tanah dari Taman Nasional yang kebetulan saat ini sudah tidak ada tanamannya.

“Kebutuhan ya? Ya kita butuh menurut analisa kementerian, ada analisa dari Dinas, Angkasa Pura dan sebagainya. Pertumbuhan pariwisata kita butuh. Sehingga jelas fakta kita butuh akses,” sebutnya.

Terkait penentuan lokasi (penlok) di Perda juga disebutkan, DPRD hanya menaruh posisi gambar, tapi di dalam pasal disebutkan di Kabupaten Buleleng.

Pihaknya juga masih menanti penlok yang tepat di mana untuk pembangunan ini.

“Cuma sekali lagi itu masih dalam posisi yang kami sarankan untuk masuk holding zone. Hari Senin kita mau sepakati karena kalau batas waktu sudah habis sebelum tanggal 15 harus sudah masuk ke Kementerian Dalam Negeri. Batas waktu hanya dua bulan dari surat Menteri ATR BPN terkait dengan hasil rapat lintas sektor antara Gubernur dengan seluruh Bupati/Walikota di Bali,” katanya.

Sementara itu, masyarakat setempat tetap mengharapkan Bandara Bali Utara jadi dibangun di Buleleng.

Hal tersebut disampaikan Nyoman Rai Yusha, anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Bali Dapil Buleleng ketika dihubungi, Jumat.

“Apakah di Bali mau di utara maupun di mana, yang jelas harapan masyarakat Buleleng harus ada di Buleleng. Tidak mempersoalkan barat dan timur. Kami tidak mempersoalkan itu,” jelasnya.

Dengan dibangunnya Bandara kedua ini di Bali diharapkan adanya keseimbangan dalam pembangunan Bali secara keseluruhan.

Walaupun masih belum diketahui secara pasti kapan Bandara ini akan dibangun mengingat pembangunan Bandara ini masuk ke RTRW hingga 2024.

Ia mengatakan, ketika penlok sudah ditentukan untuk Bandara ini, maka kajian lainnya akan dilengkapi.

Ia menegaskan, Bandara baru tersebut memang harus dibangun di Buleleng, terlebih saat ini jumlah wisatawan sudah banyak yang datang ke Bali dan dapat membuat Bandara Ngurah Rai overload.

“Harus ada Bandara baru lagi. Itu di mana? Itu di Buleleng, di Buleleng itu di mananya? Ini kan penting itu di mana nanti, yang jelas di Buleleng. Untuk sementara pemilihan lokasi itu di Gerogak, tapi penetapan lokasi belum memenuhi dengan yang ada dengan fasilitas lahan di sana,” imbuhnya.

Pembangunan Bandara Bali Utara ini, kata Rai, tetap tercantum di RTRW.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved