Berita Bali

Sekretaris KPU Badung Jadi Tersangka, BCW: Usut Tuntas yang Terlibat, Tidak Mungkin Sendiri!

Hal tersebut diungkapkan Ketua BCW (Bali Corruption Watch), I Putu Wirata Dwikora, saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Foto ilustrasi - BCW (Bali Corruption Watch) meminta kasus dugaan korupsi, yang diduga dilakukan oleh Sekretaris KPU Badung, IGNW, agar diusut tuntas. Hal tersebut diungkapkan Ketua BCW (Bali Corruption Watch), I Putu Wirata Dwikora, saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Rabu 15 Februari 2023. Pengusutan dilakukan kepada pihak-pihak, yang diduga terlibat atau melakukan, menikmati, hingga pihak yang diuntungkan dalam kasus tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - BCW (Bali Corruption Watch) meminta kasus dugaan korupsi, yang diduga dilakukan oleh Sekretaris KPU Badung, IGNW, agar diusut tuntas.

Hal tersebut diungkapkan Ketua BCW (Bali Corruption Watch), I Putu Wirata Dwikora, saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Rabu 15 Februari 2023.

Pengusutan dilakukan kepada pihak-pihak, yang diduga terlibat atau melakukan, menikmati, hingga pihak yang diuntungkan dalam kasus tersebut.

“Meminta diusut tuntas siapapun yang terlibat, turut serta melakukan, menikmati, diuntungkan dalam kasus tersebut,” tegas Wirata Dwikora pada Rabu 15 Februari 2023.

Wirata Dwikora memandang kasus dugaan korupsi, kegiatan penyelenggaran pemilihan Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung tahun 2020 itu tidak mungkin dilakukan seorang diri.

Baca juga: Kapolda Bali Klasifikasikan Tingkat Kerawanan TPS dan Bentuk Skema Pengamanan di TPS

Baca juga: Jadi Tersangka, Sekretaris KPU Badung Masih Beraktivitas di Kantor! Simak Beritanya 

Ilustrasi - BCW (Bali Corruption Watch) meminta kasus dugaan korupsi, yang diduga dilakukan oleh Sekretaris KPU Badung, IGNW, agar diusut tuntas.

Hal tersebut diungkapkan Ketua BCW (Bali Corruption Watch), I Putu Wirata Dwikora, saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Rabu 15 Februari 2023.

Pengusutan dilakukan kepada pihak-pihak, yang diduga terlibat atau melakukan, menikmati, hingga pihak yang diuntungkan dalam kasus tersebut.
Ilustrasi - BCW (Bali Corruption Watch) meminta kasus dugaan korupsi, yang diduga dilakukan oleh Sekretaris KPU Badung, IGNW, agar diusut tuntas. Hal tersebut diungkapkan Ketua BCW (Bali Corruption Watch), I Putu Wirata Dwikora, saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Rabu 15 Februari 2023. Pengusutan dilakukan kepada pihak-pihak, yang diduga terlibat atau melakukan, menikmati, hingga pihak yang diuntungkan dalam kasus tersebut. (tribun bali/dwisuputra)

“Karena tidak mungkin tersangka berbuat tunggal dalam kasus tersebut,” tambahnya.

Wirata Dwikora yang juga menjadi Sekretaris PHDI Bali itu, mengingatkan agar kejaksaan tak tebang pilih dalam mengusut kasus tersebut.

Selain itu, seluruh pihak yang diduga terlibat harus diperiksa agar kasus tersebut segera tuntas.

“Kejaksaan agar tidak sampai tebang pilih, bongkar semua yang terlibat agar tuntas,” pungkas Ketua BCW I Putu Wirata Dwikora.

Sebelumnya, Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung telah menetapkan pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung inisial IGNW sebagai tersangka.

IGNW ditetapkan tersangka terkait dugaan tindak pidana korupsi, kegiatan penyelenggaran pemilihan bupati Dan wakil bupati Badung tahun 2020.

"Hari Senin, 13 Pebruari 2023 penyidik Kejaksaan Negeri Badung melakukan penetapan tersangka kepada salah seorang pejabat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung dengan inisial IGNW," terang Kepala Kejari (Kajari) Badung, Imran Yusuf dalam siaran tertulisnya, Selasa, 14 Pebruari 2023.

Dijelaskan, dalam perkara ini penyidik telah melakukan penyidikan selama kurang lebih satu bulan, yakni sejak awal tahun 2023.

Selama tahap penyidikan hingga ditetapkan tersangka, penyidik telah melakukan pemeriksaan. Juga mengumpulkan alat bukti untuk membuat terang suatu tindak pidana.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan. Sebut akan berkoordinasi dengan KPU RI terkait penetapan Pejabat KPU Badung IGNW sebagai tersangka oleh Penyidik Kejari Badung.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan. Sebut akan berkoordinasi dengan KPU RI terkait penetapan Pejabat KPU Badung IGNW sebagai tersangka oleh Penyidik Kejari Badung. ((Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra))

Selama proses penyidikan, penyidik telah memeriksa 10 orang saksi, baik dari pihak KPU Kabupaten Badung serta pihak ketiga yang melaksanakan pekerjaan terkait dengan pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Badung tahun 2020.

"Dari keseluruhan alat bukti yang dikumpulkan tim penyidik Kejari Badung kemudian menetapkan satu orang tersangka," sambung Imran Yusuf.

Terungkap dari hasil penyidikan terhadap kasus ini, bahwa KPU Badung telah menerima dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Badung dalam menyelenggarakan kegiatan pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Badung tahun 2020.

Di mana dalam enam kegiatan pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya terkait pemanfaatan dana hibah pemilu tahun 2020, KPU Kabupaten Badung telah menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana Surat Perintah Kerja (SPK) yang dibuat dan ditandatangani oleh KPA/PPK yakni tersangka IGNW.

Suasana di Kantor KPU Badung pada 15 Februari 2023. IGNW masih beraktifitas di ruang tengah KPU Badung kendati telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Badung.
Suasana di Kantor KPU Badung pada 15 Februari 2023. IGNW masih beraktifitas di ruang tengah KPU Badung kendati telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Badung. ((Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra))

Namun atas enam SPK tersebut, KPU Kabupaten Badung telah mengambil alih beberapa item pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh pihak ketiga.

Bahkan telah pula membayarnya sendiri tanpa melalui pihak rekanan.

Modus operandi yang dilakukan oleh tersangka selaku KPA/PPK, yakni melakukan penunjukkan langsung atas pekerjaan pengadaan jasa event organizer yang bergerak pada usaha produksi program televisi dan terhadap item-item pekerjaan yang dilakukan tersebut dibayar sendiri oleh pihak KPU Kabupaten Badung, dan ditemukan tidak mencerminkan adanya kejujuran dalam pelaporan keuangan.

Selain itu juga ditemukan adanya kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga dalam rangka pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Badung tahun 2020.

"Terhadap kasus ini tersangka IGNW disangka melanggar Pasal 12 huruf i atau Pasal 9 UU Tindak Pidana Korupsi dan akan dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," tutup Imran Yusuf. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved