Berita Bangli

Harga Cabai Naik Rp 15 Ribu di Bangli, Simak Berita Selengkapnya

Salah satu pedagang di Pasar Kidul Bangli ini menyebut, harga cabai sudah menembus angka Rp 75 ribu per kilo.

Mer
Ni Ketut Sutriani saat ditemui Selasa (14/3/2023). Harga cabai rawit merah naik Rp 15 ribu sejak tiga hari terakhir.  

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Harga kebutuhan dapur di Bangli, terus mengalami kenaikan sejak tiga hari terakhir.

Misalnya harga cabai rawit merah, yang naik Rp 15 ribu per kilo.

Hal tersebut dikatakan Ni Ketut Sutriani.

Salah satu pedagang di Pasar Kidul Bangli ini menyebut, harga cabai sudah menembus angka Rp 75 ribu per kilo.

Ini merupakan harga tertinggi sejak tiga hari terakhir.

Baca juga: Berulah Lagi, WNA Rusia Gelar Stand Up Comedy Tapi Langgar Izin Tinggal Lalu Dideportasi

Baca juga: Kedapatan Miliki Narkotika Golongan Satu, WNA Asal Australia Dideportasi!

Ni Ketut Sutriani saat ditemui Selasa (14/3/2023). Harga cabai rawit merah naik Rp 15 ribu sejak tiga hari terakhir. 
Ni Ketut Sutriani saat ditemui Selasa (14/3/2023). Harga cabai rawit merah naik Rp 15 ribu sejak tiga hari terakhir.  (Mer)

"Sebelumnya harga cabai masih di angka Rp 60 ribu per kilo," ucapnya Selasa (14/3/2023).

Menurut Ketut Sutriani, naiknya harga cabai dipengaruhi kondisi jelang hari raya Nyepi dan bulan Ramadhan.

Selain itu juga pengaruh kondisi cuaca buruk, yang mengakibatkan petani gagal panen.

"Karena harga cabai sedang tidak stabil, kami tidak berani menyetok barang terlalu banyak," sebutnya.

Selain cabai, beberapa kebutuhan dapur lainnya yang juga naik seperti bawang putih dari semula Rp 20 ribu per kilo menjadi Rp 34 ribu per kilo.

Begitu pun dengan sayuran, seperti tomat dari awalnya Rp 8 ribu per kilo, saat ini telah menyentuh Rp 16 ribu per kilo.

Buncis, dari sebelumnya Rp 8 ribu per kilo, kini telah menyentuh Rp 14 ribu per kilo.

Menurut pedagang lainnya di Pasar Kidul bernama Ni Wayan Kermi, kenaikan harga ini membuat pedagang merugi.

Pasalnya kondisi ini berdampak pada daya beli masyarakat.

"Kalau harga naik, masyarakat otomatis akan berhemat, sehingga penjualan menurun," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved