Berita Jembrana

Antrean Kendaraan Sampai 6 Km Lebih, Pelabuhan Gilimanuk Padat! Operasikan 33 Kapal Layani Pemudik

Salah satu kapalnya adalah Kapal Motor Penumpang (KMP) Jatra II yang memiliki kapasitas hingga 600 unit, sepeda motor dan puluhan mobil pribadi.

Ist
KMP Jatra II saat sandar di Dermaga MB II Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali pada Rabu 19 April 2023. 

ANTREAN kendaraan yang lumayan panjang membuat banyak masyarakat, khususnya warga Gilimanuk beralih profesi, Rabu (19/4).  Mereka memanfaatkan momen ini dengan menjadi ojek dadakan.

Bahkan, jumlahnya bukan satu dua orang saja, melainkan puluhan orang. Tarifnya cukup bervariasi, yakni Rp 20-30 ribu sekali antar.

Menurut informasi yang diperoleh, ketika momen Lebaran ini biasanya sudah mempersiapkan diri dan kendaraan untuk menawarkan jasa ojek dadakan.

Ketika antrean mulai panjang atau memasuki kawasan hutan, mereka lantas bergegas mencari ‘pelanggan’. Pelanggannya rata-rata mereka yang menumpang bus tujuan Denpasar-Gilimanuk.

Ojek dadakan diklaim sangat membantu karena lebih cepat sampai di pelabuhan.

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengatakan, warga yang beralih profesi sebagai ojek dadakan ini ada sejak Rabu dini hari. Sebagian besar, mereka yang menjadi ojek adalah warga Gilimanuk.

"Mulai tadi pagi, terlihat di kawasan tengah hutan ada warga yang ngojek (ojek dadakan) membawa penumpang. Penumpangnya, terutama yang naik bus dan travel," ungkapnya.

Dia melanjutkan, mereka yang berprofesi sebagai ojek dadakan adalah aktivitas musiman. Mereka memanfaatkan momen ketika hari raya Lebaran dan ada antrean lumayan panjang.

Tentunya ini menjadi berkah bagi masyarakat. "Ini musiman. Terutama pas mudik Lebaran. Mereka ngojek jika ada antrean kendaraan dan penumpang hingga melewati tugu Cekik," tandasnya.

Kehadiran ojek dadakan ini juga diakui sangat membantu penumpang yang terjebak macet, apalagi mereka yang sudah pesan tiket kereta api dengan jam tertentu.

Seperti pengakuan Harjiyo (45), pemudik dari Denpasar yang hendak menuju Jember (Jawa Timur). Ia menumpang mobil Mitsubishi Expander bersama rombongan keluarganya dan keluarga temannya.

Antrean kendaraan truk yang mengular di sepanjang jalur menuju Singaraja saat mudik Lebaran Kamis 20 Aril 2023.
Antrean kendaraan truk yang mengular di sepanjang jalur menuju Singaraja saat mudik Lebaran Kamis 20 Aril 2023. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

“Kami mulai menemui kemacetan pada pukul 03.30 Wita, Rabu 19 April 2023. Kemacetan terjadi sejak di kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), tepatnya di sekitar pertigaan antara ke arah Gilimanuk, Singaraja dan Denpasar.

Padahal, titik awal kemacetan itu hanya berjarak sekitar 3 Km dari pintu masuk ke penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapnya.

Harjiyo mengatakan, di lokasi sekitar Cekik dekat TNBB itu, mobil yang ditumpanginya sudah tidak bisa bergerak. Ratusan mobil lainnya juga mengalami kondisi yang sama.

Akhirnya, setelah menunggu 2 jam dan kemacetan belum juga terurai, Harjiyo beserta istri dan anaknya turun dari mobil. Mereka masing-masing naik ojek motor dan melepaskan diri dari rombongan bermobil.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved