Berita Jembrana

11 Sapi Itu Mati Keracunan Makanan di Jembrana, Hasil Laboratorium Patologi BBVet Sudah Keluar

Kasus sapi mati mendadak di wilayah Jembrana, para peternak disarankan tetap waspada dan berhati-hati terhadap pola makan ternak

ist
Ilustrasi sapi - 11 Sapi Itu Mati Keracunan Makanan di Jembrana, Hasil Laboratorium Patologi BBVet Sudah Keluar 

Sebab kerap kali warga yang hendak membasmi rumput di kebun menggunakan bahan kimia.

"Kami harap peternak bisa lebih hati-hati saat memberikan pakan. Jangan sampai memberikan pakan khususnya rumput yang sebelumnya terkena bahan kimia karena bisa berbahaya pada pencernaan ternak. Karena situasi di lapangan kita tidak ketahui," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengimbau para peternak agar jangan memotong dan menjual daging hewan ternaknya yang mati misterius.

“Tidak bisa dong (daging hewan ternak yang mati misterius dijual). Kalau yang mati harus dikubur. Tidak bisa dipotong dan dijual. Kalau yang mati dagingnya tidak boleh dijual. Kalau daging babi dan sapi yang tidak tahu asal-usulnya saya harap agar tidak dijual lagi,” imbuhnya. (mpa)

Perketat Akses Masuk Kandang

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama meminta kepada peternak agar menjaga kebersihan kandang dengan biosekuriti yang baik.

Ia mengatakan, belakangan ini banyak muncul kasus kematian sapi karena serangan virus.

Sedangkan yang juga harus menjadi perhatian, jangan memberikan akses masuk ke kandang ternak sembarang orang.

"Kami imbau agar selalu jaga kebersihan, perhatikan pola makan dan jangan terlalu bebas memberikan akses untuk menuju kandang ternak kita," tandasnya. (mpa)

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved