Berita Denpasar

600 Siswa Ikuti Persembahyangan Saraswati di SMAN 4 Denpasar, Gunakan Pakaian Adat Putih Kuning 

Hari Saraswati atau yang dikenal dengan hari ilmu pengetahuan menurut kepercayaan umat Hindu jatuh pada hari ini yakni, Sabtu 20 Mei 2023.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Persembahyangan Saraswati, Sabtu, 20 Mei 2023 di SMAN 4 Denpasar. Sebanyak 600 siswa mengikuti persembahyangan Saraswati menggunakan pakaian putih kuning. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari Saraswati atau yang dikenal dengan hari ilmu pengetahuan menurut kepercayaan umat Hindu jatuh pada hari ini yakni, Sabtu 20 Mei 2023.

Persembahyangan pun dilakukan di instansi pendidikan yang ada di Bali, salah satunya pada SMAN 4 Denpasar.

Terdapat pertunjukan topeng Sidakarya hingga Tarian Rejang sebelum persembahyangan Saraswati di SMAN 4 Denpasar dimulai. 

Baca juga: Jadwal Odalan Saat Saraswati di Pura di Bali dan Luar Bali, Termasuk di Pura Watugunung di Bima


Ketika ditemui, Kepala Sekolah SMAN 4 Denpasar, I Made Sudana mengatakan untuk menyambut hari Saraswati ini, sekolah mengadakan beberapa lomba untuk siswa. 

 


“Dalam rangka perayaan Saraswati bukan hanya secara niskala tapi juga mendekat kepada budaya dan adat. Setiap hari Saraswati kita mengadakan lomba untuk semua kelas,” jelasnya. 

Baca juga: Ini Makna dan Persembahan Saat Hari Raya Saraswati


Sudana menambahkan, lomba-lomba tersebut  yakni seperti lomba membuat penjor dan pejati untuk kelas 10 atau 1 SMA, lomba membuat lawar dan banten gebogan untun kelas 11 atau 2 SMA. 

 Jadi selain memberikan pelajaran akademik kepada siswa, kata Sudana SMAN 4 Denpasar juga memberikan pelajaran non akademik. 

Baca juga: Rezeki Hari Raya Saraswati, Wayan Tilem Mampu Peroleh Laba 500 Ribu dari Penjualan Upakara


“Sehingga pertama disamping melestarikan budaya dan adat Bali mereka suatu saat akan terjun ke masyarakat. Kalau dari sekarang mereka paham nanti dimasyarakat tidak ada kendala,” imbuhnya. 

 


Persembahyangan Saraswati ini diikuti oleh 600 orang yang terdiri dari siswa, guru dan perangkat sekolah.

Sebelum persembahyangan dimulai ada beberapa pertunjukan seperti tari rejang dan tari baris serta pertunjukan Topeng Sidakarya yang memiliki makna tersendiri.

Tari-tarian sebelum persembahyangan dimulai bermakna akan menjemput para dewa-dewi untuk hadir dalam acara piodalan Saraswati hari ini. 

Baca juga: Makna Hari Saraswati hingga Banyu Pinaruh, Ini Penjelasan Jan Banggul Pura Agung Jagatnatha Denpasar


“Yang nari dan megamel anak-anak disini dan beberapa guru yang menarikan rejang dewa. Kemudian yang Rejang Renteng itu Ibu Guru yang ada di Sekolah. Selain itu Anak-anak juga diwajibkan bersembahyang menggunakan pakaian putih kuning,” paparnya. 

 


Makna dari menggunakan pakaian adat Bali berwarna putih kuning saat bersembahyang untuk menunjukkan saat sedang bersembahyang pikiran kita suci dan khusyuk dari hati. (*) 

 

 

Berita lainnya di Saraswati

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved