Berita Klungkung
Bocah 6 Tahun Meninggal Tak Dapat VAR, Puskesmas Tak Beri Vaksin, Pemilik Anjing Tak Mau Jujur
Anak berusia enam tahun berinisial Ni Made K meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di ICU RSUD Klungkung
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Bantah Rabies
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan dari laporan yang diterimanya, anak itu masuk RSUD Klungkung dengan keluhan tidak bisa kencing.
"Saya belum bisa memastikan anak itu meninggal karena rabies," jelasnya.
"Saya baru dapat info dari Kepala Puskesmas Klungkung II, tanda rabies sama sekali tidak ada. Anak itu masuk dengan keluhan tidak bisa kencing, tidak ada tanda ke arah rabies," ujar Adi Swapatni.
Baca juga: Bulan Maret Tercatat 9 Ekor Positif Rabies di Jembrana Bali, Capaian Vaksinasi Sudah 42 Persen
Namun ia tak membantah anak itu sempat datang ke Puskesmas Klungkung II dengan riwayat gigitan anjing.
Namun karena masuk resiko rendah, keluarga pasien diminta melakukan observasi terhadap anjing yang menggigit.
"Sesuai SOP memang demikian. Jika gigitan risiko rendah, pasien diminta observasi anjing yang menggigit. Laporan dari Kepala Puskesmas Klungkung II, anak itu sempat kontrol tanggal 4 Maret 2023 dikatakan anjing masih hidup, dan diminta untuk lanjut observasi anjingnya," jelas Adi Swapatni.
Baca juga: 18 Kasus Gigitan di Jembrana, 2 Meninggal Bergejala Rabies, Rancang Pararem dan Bentuk Satgas Rabies
Andai anjing itu masih hidup selama observasi 15 hari, pasien tidak tidak akan mendapat VAR. Namun jika anjing mati, langsung diberikan VAR.
"Namun melihat perkembangan di Klungkung mulai ada anjing positif, saya arahkan untuk pemberian VAR," jelasnya.
Terhadap meninggalnya Ni Made K, Dinas Kesehatan belum berani mengatakan anak tersebut suspect rabies.
Ia masih berkoordinasi dengan pihak RSUD Klungkung terkait dengan diagnosis terhadap anak tersebut.
Sampel Air Liur Korban
Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa menjelaskan, Ni Made K masuk ruang ICU sekitar pukul 07.30 Wita. Sekitar pukul 14.30 Wita, pasien mengalami henti napas dan henti jantung.
"Pasien dinyatakan meninggal pukul 15.04 Wita," ungkap I Gusti Putu Widiyasa.
Untuk memastikan diagnosis, pihak RSUD Klungkung juga telah mengambil sampel air liur dari Ni Made K. Hasilnya akan disampaikan menyusul.
"Untuk masalah suspect rabies atau tidak, masih nunggu hasil dari Dinkes," demikian ungkap Gusti Putu Widiyasa. (*)
Berita lainnya di Rabies di Bali
2 Bangunan Ditertibkan, Pemkab Bongkar Bangunan Tak Berizin di Pantai Jungutbatu |
![]() |
---|
Tidak Ada Perpus, Kurang Guru Kelas, Sekolah di Nusa Penida, SD N 1 Jungutbatu Minim Fasilitas |
![]() |
---|
Miris, Berada di Kawasan Pariwisata, SDN 1 Jungutbatu Bali Kekurangan Fasilitas Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Klungkung Tertibkan 2 Bangunan Tak Berizin di Pantai Jungutbatu Bali |
![]() |
---|
Pencemaran Air di Sekitar TOSS Centre Kusamba Disorot Anggota Dewan Klungkung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.