Berita Gianyar

Ngotot Sekolah Keluar Zonasi, Banyak Siswa SMP di Gianyar Tercecer, Kadisdik: Kita Kembalikan

Banyaknya siswa yang mau bersekolah di luar zonasinya, menyebabkan banyak siswa yang tak mendapatkan sekolah alias tercecer, Senin 10 Juli 2023.

Ilustrasi: Tribun Bali/Dwi Suputra
Ilustrasi - Ngotot Sekolah Keluar Zonasi, Banyak Siswa SMP di Gianyar Tercecer, Kadisdik: Kita Kembalikan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Banyaknya siswa yang mau bersekolah di luar zonasinya, menyebabkan banyak siswa yang tak mendapatkan sekolah alias tercecer, Senin 10 Juli 2023.

Kemungkinan besar karena mindset siswa dan orangtua belum berubah tentang sekolah favorit.

Hal ini juga disinyalir adanya oknum-oknum yang menjanjikan siswa bisa masuk di sekolah tujuannya, meskipun ia tak berada di zona tersebut.

Baca juga: Siswa Baru Diberikan Pemahaman Stop Bullying, Laksanakan Gebyar MPLS Bersama di Jembrana


Bahkan informasi yang dihimpun, pada satu sekolah di Kecamatan Gianyar, terdapat 165 berkas siswa menumpuk di meja kepala sekolah.

Sebab kepala sekolah tak mau memberikan acc pada berkas yang diduga titipan dari siswa di luar zonasi sekolah itu.


Anggota DPRD Gianyar, I Made Suteja juga mendapatkan informasi tersebut.

Baca juga: Pemkot Denpasar Tak Lagi Beri Subsidi Uang Gedung untuk Siswa KK Denpasar yang Sekolah di SMP Swasta

Kata dia, disebabkan oleh ulah oknum yang mengaku bisa memasukkan siswa dari jalur bawah, menyebabkan kepala sekolah kebingungan.

Akhirnya kepala sekolah memilih untuk mendiamkan berkas tersebut. Hal inipun menyebabkan siswa yang diberi harapan itu tercecer. 


"Kepala sekolah bingung, banyak yang bawa murid. Komplin gak brani karena ada titip dari oknum di atasnya. Padahal sudah pernah ada rapat gabungan terkait PPDB 2023 kondusif damai terarah."

Baca juga: Banyak Siswa Masih Berburu SMP Favorit Lalu Tercecer, Padahal Zonasi tak Mengenal Sekolah Unggulan

"Tapi kenyataannya begini. Kepala sekolah menjadi objek dikte. Entah bagaimana cara mengurusnya ini," ujarnya.


Suteja mengatakan, dirinya juga terkadang didatangi orangtua siswa untuk dimintai tolong, supaya anaknya bisa masuk di sekolah yang dinilai favorit.

Padahal zonasinya tidak masuk, begitu juga prestasinya.

Baca juga: Kisah Omang Putri, Biayai Sekolah Siswa Kurang Mampu dari Keuntungan Dagang di Bali

Oleh karena tak ingin merusak zonasi, sehingga iapun memberikan wejangan pada masyarakat itu, hingga akhirnya bisa dipahami.

"Kita sepakati, agar tidak rancu, agar PPDB ini aman," ujarnya.


Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, I Made Suradnya juga membenarkan bahwa sampai saat ini ada siswa yang tak mendapatkan SMP.

Baca juga: Eks KPAI Soroti Polisi yang Bawa Senjata Saat Dampingi Siswa Pembakar Sekolah: Potensi Langgar UU

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved