Berita Buleleng
19 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Singaraja Akan Ikuti Program Kejar Paket
19 warga binaan di Lapas Kelas IIB Singaraja akan mendapatkan program Pendidikan Kesetaraan baik kejar paket A, B maupun C.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - 19 warga binaan di Lapas Kelas IIB Singaraja akan mendapatkan program Pendidikan Kesetaraan baik kejar paket A, B maupun C.
Program ini diberikan agar warga binaan yang putus sekolah, bisa melanjutkan pendidikannya, berkolaborasi dengan Disdikpora Buleleng.
Baca juga: Puluhan Warga Binaan Lapas Narkoba Kelas IIA Bangli Ikuti Program Kejar Paket C
Kalapas Kelas IIB Singaraja, I Wayan Sutresna mengatakan, dengan adanya program ini diberikan agar seluruh warga binaan bisa mendapatkan haknya dalam bidang pendidikan.
Sehingga diharapkan tidak ada lagi warga binaan yang tidak memiliki ijazah SD, SMP dan SMA.
Baca juga: Seoarang Residivis Lakukan Pencurian HP di Bali, Sukadi: Pelaku Mengakui Dua Kali Ditahan di Lapas
Dalam sistem pembelajaran kejar paket, nantinya akan dibentuk kelompok belajar antar sesama warga binaan, kemudian mereka akan dipandu oleh guru-guru pamong yang sudah disiapkan oleh Disdikpora Buleleng.
"Para guru ini nantinya akan datang ke Lapas untuk memberikan materi pembelajaran," katanya.
Sejauh ini sudah ada 19 warga binaan yang akan mengikuti program kesetaraan ini. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa orang masuk dalam setiap kategori paket kesetaraan.
Baca juga: BNN RI Bongkar TPPU Narkotika di Bali Senilai 15 Miliar, Bertahun-tahun Transaksi dari Dalam Lapas
Sebab, pihaknya masih menunggu data Dapodik dari Diadikpora Buleleng.
"Masih menunggu siapa yang memenuhi syarat untuk mengikuti program ini. Program ini semua dibiayai oleh negara," terangnya.
Sementara Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, program Pendidikan Kesetaraan ini dibuat agar warga binaan yang sebelumnya putus sekolah bisa memiliki ijazah pendidikan yang dapat dimanfaatkan saat keluar dari tahanan.
Baca juga: 197 Napi Lapas Kerobokan Bali Terima Remisi Khusus Idul Fitri, 6 Langsung Bebas
Guru pamong yang dilibatkan dalam memandu program inu berasal dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Singaraja.
Ke depan, program ini juga dirancang menyasar desa-desa yang memiliki warga putus sekolah.
“Modul nanti akan diberikan oleh guru pamong dari SKB. Begitupun nanti di desa. Mengingat banyak warga masyarakat yang belum wajib pendidikan 12 tahun," terangnya. (*)
Berita lainnya di Lapas Kelas IIB Singaraja
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.