Wawancara Ekslusif

Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry Sebut Bali Harus Maju Tapi Adaptif!

PARA pemangku kebijakan di Bali menerbitkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, baru-baru ini.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun Bali/Made Oka Putra Yasa
I Nyoman Sugawa Korry 

Pemprov Bali dan DPRD Bali sudah menetapkan Perda haluan pembangunan 100 tahun ke depan. Kira-kira menurut Pak Ketua, bagaimana dengan lahirnya Perda ini?

Dari sekian halaman Perda itu, saya membahasakan dalam beberapa kalimat. Bali ke depan ini harus maju, harus berkembang, masyarakat sejahtera, adaptif, tetapi dia tidak boleh melepaskan dirinya atau meninggalkan kearifan lokal.

 

Haluan pembangunan ini menjadi pedoman bagi para pemimpin?

Secara umum bisa menjadi pedoman. Tapi yang paling penting itu adaptif. Artinya yang abadi itu kan perubahan. Perubahan itu yang kita harus adaptif. Kita kan belum tahu perkembangan lingkungan ke depan. Tapi kalau perkembangan lingkungan menuntun adanya penyesuaian, kita harus berani melakukan itu. Ini haluan untuk melihat ke depan seperti ini. Sebagai pegangan awal silakan. Tapi harus kita lihat. Ini kan harus ada komunikasi. Proses pembahasan.

 

Sebagai politisi senior, harapan terhadap Perda ini seperti apa?

Sudah saya tekankan, tulang punggung kekuatan ekonomi Bali itu adalah UMKM. Indikatornya adalah ketika krisis ekonomi tahun 1998-1999, Bali relatif ekonominya lebih lentur karena Bali ditopang oleh UMKM. Kita mempunyai karakteristik seperti itu. Kita tidak punya usaha besar di sini. UMKM itu yang harus kita jaga dan kita kembangkan.

 

Nanti kan ada juga terkait Presiden ke-8. Sebagai Ketua Golkar Bali, berharapnya seperti apa?

Presiden yang bisa mengayomi seluruh kepentingan masyarakat Indonesia. Tidak hanya berdiri pada kepentingan satu kelompok. Kedua, presiden yang memang mampu dan siap mengabdi untuk bangsa ini dalam jangka panjang, bukan dalam masa jabatan saja. Karena kalau dalam masa jabatan saja, kaitannya hanya pencitraan saja atau kebijakan yang bersifat populis yang pada akhirnya hal-hal yang jangka panjang harus dilakukan itu diabaikan.

 

Contohnya Jokowi membangun IKN itu jangka panjang?

Iya jangka panjang. Infrastruktur jangka panjang. Sekarang kita lihat DKI itu, kualitas udaranya sudah jadi sorotan. Apalagi nanti 10 tahun ke depan. Secara internasional, banyak negara melakukan hal yang sama. Membuat ibu kota negara yang sifatnya untuk pemerintahan.

 

Apakah Golkar Bali sudah bulat mendukung Prabowo?

Iya, ini kan perintah DPP. Saya kemarin mendapat surat dari DPP agar mensosialisasikan Prabowo. Saya dididik untuk loyal kepada organisasi. (mah)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved