Berita Badung

VIRAL! ODGJ di Punggul Dikurung dengan Pintu Jeruji Besi di Rumahnya, Tuai Kritik & Ada Klarifikasi

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di warga Banjar Dinas Kelodan, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali.

Istimewa
Salah satu warga yang ODGJ di Banjar Dinas Kelodan, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal dikurung dengan pintu jeruji besi. 

"Made (Sumandi Arta) ini usianya 46 tahun sekarang. Jadi dia sakitnya sudah sejak muda, usia 21 tahun (tahun 1998).

Sebelum itu kondisinya normal. Bahkan saat masa sekolah, saya anggap dia adik kelas. Kita belajar bersama, normal-normal saja waktu itu," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu 17 September 2023.

Pihaknya mengaku, Sumandi Arta sebenarnya sudah diobati oleh keluarganya. Sumandi Arta kerap menjalani pengobatan di RSJ, namun setelah dirawat dan dipulangkan.

Seminggu dua minggu kemudian Sumandi kembali mengamuk, bahkan pernah melempari rumah tetangga hingga melakukan kekerasan pada siswa.

"Ada sekolah TK dan SD di dekat rumahnya," jelasnya. Sumandi disebut-sebut orangnya agak keras dan pendendam.

Bahkan pada waktu kambuh, dia ngamuk hingga ngamuk ke SD. Terkait video tersebut ramai di media sosial, pihaknya juga mengakui mengenal orang yang memviralkan yakni Wayan Setiawan.

Sudika melanjutkan, pihak keluarga juga sudah mengklarifikasi pernyataan Wayan Setiawan yang menyebut Sumandi Arta kurang mendapat perhatian.

Bahkan KK Sumandi Arta menjadi salah satu penerima manfaat PKH dari pusat.

"Dalam satu KK hanya terdiri dari dua orang yakni Sumandi Arta dan ayahnya yang sudah renta berusia 75 tahun," jelasnya. 

Selama ini, warganya yang ODGJ itu diurus oleh iparnya sendiri. Mereka satu banjar tapi mereka tidak satu rumah.

"Jadi diviralkan seolah-olah kurang mendapat perhatian, kurang dirawat dan tidak dapat bantuan, itu tidak benar. Kenyataannya sudah banyak dapat bantuan dari pemerintah dan PKH penerima bantuan dari pusat," tegasnya lagi.

Sementara itu Perbekel Desa Punggul, Kadek Sukarma menjelaskan, keluarga Sumandi Arta memiliki tiga rumah yang berbeda.

Namun hal itu tidak mengurangi perhatian kepada Sumandi Arta. Bahkan dirawat dengan baik.

"Dia mendapatkan perawatan, sepatutnya makan juga diberikan. Termasuk obat juga rutin diberikan. Pengakuan keluarga sudah 10 kali berobat ke RSJ Bali," ucapnya.

Hanya saja alasan Sumandi Arta dikurung, diakui karena ketika mengamuk kerap melakukan kekerasan kepada orang lain.

Dari adanya hal tersebut pihak keluarga pun meminta agar mendapatkan bantuan pembuatan rumah khusus untuk Sumandi Arta. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved