Berita Tabanan

TEBING Retak Pura Batu Bolong Tabanan, BWS Tanam Alat & Cari Penyebab, Dilarang Masuk Utama Mandala!

Hingga Rabu 20 September 2023, jumlah kunjungan mencapai 1.450.585 wisatawan dari wisatawan mancanegara dan domestik. Target pendapatan tahun ini

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
KAJIAN TANAH - Tim ahli BWS mengkaji kondisi tanah di DTW Tanah Lot. Kajian dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah di objek wisata yang kini mengalami retak tebing itu.    

TRIBUN-BALI.COM - Tim ahli Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR memeriksa tanah Pura Batu Bolong untuk mengetahui penyebab keretakan tebing. Petugas masih melakukan kajian.

Asisten Manajer Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Putu Toni Wirawan mengatakan, BWS dan Dinas PUPR dan tim teknis Kementerian PUPR itu masih mengkaji ketebalan dan tekstur tanah Pura Luhur Batu Bolong. Selain itu juga dilakukan sinkronisasi dengan data dari Manajemen Tanah Lot.

“Memang ditemukan ketika kemarau kembali ke posisi seperti mengalami retakan. Tapi ini masih dikaji, apa penyebab keretakan. Itu apa karena perbaikan urukan tanah atau alam yang membuat keretakan itu. Sekaligus juga meninjau dan melihat sistem penanganan abrasi,” ucapnya, Kamis (21/9).

Tony mengatakan, saat ini petugas masih memikirkan cara mengatasi keretakan itu. Kementerian melakukan pengecekan alat yang sebelumnya sudah dipasang. Alat itu dipasang untuk mengetahui perubahan lapisan tanah di Pura Batu Bolong.

Baca juga: LIGA Kampung PDIP Bali, Perebutan Tiket Ajang Nasional, Denpasar Vs Tabanan di Final 

Baca juga: Harga Melambung! Ritel Batasi Pembelian Beras, Ketua Aprindo Sebut Hanya Beras SPHP Dibatasi

Petugas BWS datang membawa alat seperti jarum yang ditusuk ke tanah. “Tapi akan diolah lagi data itu. Jadi penanganan, masih dalam kajian dan apakah memang karena abrasi sehingga retakan itu bisa terjadi?,” ungkapnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini, wisatawan dilarang mengunjungi area utama mandala Pura Batu Bolong. “Wisatawan hanya bisa berkunjung di jaba pura. Jangan masuk ke area suci,” kata dia.

Hingga Rabu 20 September 2023, jumlah kunjungan mencapai 1.450.585 wisatawan dari wisatawan mancanegara dan domestik. Target pendapatan tahun ini sudah 121 persen. Terjadi peningkatan signifikan setelah masa pandemi berlalu.

“Di tahun ini target pendapatan kan Rp 45 miliar capaian pada 2023 per hari kemarin sudah Rp 54 miliar. Dengan kami lain, target sudah tercapai 121 persen,” demikian dia menjelaskan. (ang)

 

Agenda Penataan

Asisten Manajer DTW Tanah Lot, Putu Toni Wirawan mengatakan, saat ini kunjungan didominasi wisatawan Eropa. Sedangkan wisatawan China tak seperti sebelumnya, hanya sedikit. Rencananya, manajemen akan menata area. Namun untuk sekarang, manajemen akan melangsungkan program jangka pendek.

“Program jangka pendek kami pelatihan dengan mendatangkan akademisi Unud, untuk melakukan suatu kegiatan kepada stakeholder yang ada di DTW mulai dari pengayah pemangku dan pedagang. Bagaimana sikap dan etika sehingga wisatawan nyaman di Tanah Lot,” pungkasnya. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved