Bisnis

Kemiskinan Ekstrem di Denpasar Capai 2,9 Persen, Arya Target di Bawah 1 Persen pada Akhir Tahun

Kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar masih kecil. Angka kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar mencapai 2,9 persen dari total jumlah penduduk.

Pixabay
Ilustrasi - Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar masih kecil. Angka kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar mencapai 2,9 persen dari total jumlah penduduk. 

Sejauh ini, mereka banyak mengalokasikan dana CSR untuk penguatan desa adat, ditambah program-program lain, seperti bedah rumah, penguatan UMKM dan penyaluran KUR. “Kami baru ‘ngrombo’ pembangunan 284 bedah rumah di Buleleng. Satu bedah rumah menghabiskan dana Rp 20 juta dan BPD Bali membantu 30 persen,” kata Sudharma.

Sudharma mengatakan, upaya bedah rumah itu diharapkan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, termasuk meminimalisasi angka kemiskinan ekstrem di Bali. Selain itu, bank tersebut dalam penguatan usaha kecil dan menengah turut berkolaborasi dengan Dekranasda, hingga akhirnya telah membina 48 UMKM di Pulau Dewata.

Kepada Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, ia menjelaskan komposisi pemegang saham di bank BUMD itu yakni saham terbesar Rp 850 miliar oleh Pemerintah Kabupaten Badung dan disusul Pemprov Bali Rp 719 miliar. “Pemprov Bali tetap masuk sebagai pengendali saham karena penyertaan modal sebesar minimal 25 persen telah terpenuhi,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data BPD Bali selama semester 1-2023, mencetak kinerja positif dengan aset mencapai Rp 32,4 triliun atau naik 8,35 persen dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp 29,9 triliun.

Tingginya pertumbuhan aset didorong penyaluran kredit mencapai Rp 20,5 triliun atau naik 2,64 persen jika dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp 19,9 triliun. Sedangkan laba tumbuh 23,75 persen menjadi Rp 442,3 miliar.

Berdasarkan data Laporan Berkelanjutan BPD Bali, pada 2022 total nilai tanggung jawab sosial (CSR) yang telah direalisasikan mencapai Rp 13,6 miliar atau naik dibandingkan 2021 mencapai 12,1 miliar.

Ada delapan program dalam CSR itu yakni pendidikan, kesehatan, seni dan budaya, olahraga, sosial lainnya, bantuan sarana dan prasarana pelestarian alam dan lingkungan dan kebersihan, bantuan sarana dan prasarana lain hingga kemitraan. Untuk menjamin program itu tepat sasaran, pihaknya menggandeng tokoh masyarakat untuk identifikasi isu di masyarakat yang membutuhkan bantuan. (sup/ant)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved