Berita Denpasar

Kota Denpasar Berstatus Siaga Kekeringan, Tak Turun Hujan Lebih dari Sebulan

Beberapa waktu belakangan, hujan nyaris tak pernah turun di Bali. Termasuk juga di Kota Denpasar.

Tribun Bali
Ilustrasi kekeringan - Kota Denpasar Berstatus Siaga Kekeringan, Tak Turun Hujan Lebih dari Sebulan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beberapa waktu belakangan, hujan nyaris tak pernah turun di Bali.


Termasuk juga di Kota Denpasar.


Berdasarkan rilis dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar yang diterima Kamis 12 Oktober 3023, Kota Denpasar berstatus siaga kekeringan ekstrem.

Baca juga: Bendungan Palasari Menyusut, Ratusan Hektare Terdampak Kekeringan


Adapun indikator daerah yang dinyatakan siaga kekeringan ekstrem yakni jumlah hari tanpa hujan paling singkat 31 hari.


Selain itu, prakiraan probabilitas curah hujan dasarin kurang dari 20 mm atau dasarin dengan peluang di atas 70 persen.


Dan atau nilai indeks curah hujan terstandarisasi antara 1,50 sampai dengan -1,99.

Baca juga: Kekeringan Masih Menghantui, Buleleng Masuk Peta Merah! Karangasem Juga, Simak Prediksi BMKG


Kota Denpasar masuk kategori siaga bersama 6 daerah lainnya yakni Kecamatan Kintamani, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, Kuta Selatan dan Nusa Penida.


Sementara itu, 4 daerah di Bali berstatus awas yakni Kecamatan Gerokgak, Sawan, Kubutambahan, dan Kecamatan Kubu.


Sedangkan daerah yang berstatus waspada yakni Jembrana, Penebel, Baturiti, Tabanan, Seririt, Kecamatan Banjar, Tejakula, Petang, Tegalalang, Payangan, Susut, Bangli, Rendang, Bebandem, Abang, dan Dawan.

Baca juga: WASPADA, Karangasem Potensi Alami Kekeringan Selama 90 Hari, Simak Rilis BPBD Ini Untuk Bali


Terkait kondisi itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar pun melakukan langkah antisipasi.


Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta mengatakan saat ini di Denpasar suhu memang panas mencapai 33 derajat.


Namun menurutnya, kemarau ini tak terlalu berpengaruh secara signifikan terhadap pertanian di Kota Denpasar.

Baca juga: 38 Banjar di Empat Kecamatan Berpotensi Kekeringan, Alami Debit Air Menurun Dampak El Nino


Hal ini karena Denpasar sejak lama sudah memiliki pola tanam dan pembagian air setiap tahunnya.


“Misal kalau tahun ini yang dapat air adalah Subak Intaran, maka di sana melakukan penanaman padi, sementara subak yang tak dapat pembagian air akan melakukan penanaman palawija termasuk cabai, bawang. Dan bukan berarti mereka sama sekali tak dapat air, artinya dapat air, misal dua minggu sekali,” katanya, Selasa, 10 Oktober 2023.


Meskipun demikian, berbagai antisipasi pun tetap dilakukan, mengingat Denpasar berada di hilir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved