Berita Jembrana
Petugas Jaga TPA Peh Diminta Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan, DLH Jembrana Antisipasi Kebakaran
Sampah di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, nampak menggunung, Minggu 15 Oktober 2023.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sampah di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, nampak menggunung, Minggu 15 Oktober 2023.
Sejumlah truk dan kendaraan roda tiga pengangkut sampah nampak silih berganti keluar masuk di areal ini.
Setiap harinya, sedikitnya ada 30-50 ton sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) Peh ini.
Baca juga: KPU Jembrana Mulai Terima Logistik Pemilu 2024, Bilik Suara untuk 898 TPS di Gumi Makepung
Di sisi lain, dengan adanya serangkaian peristiwa kebakaran di TPA Suwung, Denpasar dan TPA Mandung, Tabanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana mewanti-wanti kepada petugasnya untuk mewaspadai timbulnya kebakaran.
Selain waspada, petugas jaga di TPA Peh diminta untuk tidak membuang puntung rokok di dekat gunung sampah. Sebab, sedikit percikan api saja bisa membakar kawasan tempat sampah tersebut.
"Tentunya kita terus pantau dan menempat petugas jaga agar jangan sampai kondisi yang sama (kebakaran) terjadi di kita (TPA Peh)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa saat dikonfirmasi.
Baca juga: Alami Cedera Usai Terlibat Kecelakaan Dengan Pikap di Jembrana, Nyawa Aspari Tak Tertolong
Dia melanjutkan, segala hal yang memicu peristiwa kebakaran di TPA, seperti membuang puntung rokok sembarangan agar tidak dilakukan petugasnya.
Kemudian sebagai antisipasi, petugasnya juga wajib melaksanakan patroli untuk mengawasi kawasan gunungan sampah tersebut. Sebab, TPA Peh sendiri diketahui mengalami kebakaran terakhir kali pada tahun 2018 lalu.
"Intinya kita berupaya untuk meminimalisir terjadinya timbulan asap hingga kebakaran. Patroli, jangan buang puntung rokok, dan menjaga 24 jam agar tidak terjadi hal serupa. Karena kemarin di TPA Suwung dan TPA Mandung juga mengalami kebakaran," ungkapnya.
Baca juga: Kawal Balita Bebas Stunting, Penjabat Ketua TP PKK Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya Sambangi Jembrana
Disinggung mengenai tumpukan sampah yang menggunung di TPA Peh, Dewa Ary mengakui timbulan sampah tersebut terjadi sejak tahun 1990-an lalu.
Setiap tahunnya selalu bertambah hingga akhirnya menggunung.
Dalam dua tahun terakhir, di kawasan tersebut sudah dibangun TPST untuk mencegah timbulan sampah yang semakin brutal.
Baca juga: Belasan Orang Jadi Korban Penipuan Online di Jembrana, Pura-Pura Jadi Agen Jual Genting
Jika sebelumnya kiriman sampah mencapai 30-50 ton per hari dan tidak dipilah, saat ini dari kiriman tersebut sudah berhasil dipilah sedikitnya 15-20 ton per hari di TPST yang dibangun.
Diharapkan, volume sampah kedepannya semakin berkurang dengan bantuan kesadaran masyarakat mengolah sampah.
"Kondisi di kita sudah lebih baik dari sebelumnya. Kami harap ke depannya terus membaik seiring dukungan masyarakat akan sadarnya pentingnya pengelolaan sampah di rumah masing-masing," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.