Berita Klungkung
29 KK Tercecer dari Bantuan Rumah, Dewan Klungkung Minta Pemkab Upayakan Proyek Susulan
Warga penerima bantuan rumah deret sudah berkemas menempati rumah baru yang dibangun di Desa Sulang, Kecamatan Dawan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Warga penerima bantuan rumah deret sudah berkemas menempati rumah baru yang dibangun di Desa Sulang, Kecamatan Dawan.
Namun yang jadi atensi di perumahan ini yakni pemberdayaan 36 kepala keluarga (KK) penerima bantuan hingga pengolahan sampah.
Anggota DPRD Klungkung, I Nengah Mudiana mengatakan, program rumah deret bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) ini merupakan satu-satunya di Bali.
Ia mengacungkan jempol pada upaya Pemkab Klungkung menjembatani impian warga miskin untuk memiliki tempat tinggal yang layak.
"Namun perlu mendapat perhatian juga, karena awalnya Pemkab mengusulkan 65 KK (kepala keluarga) miskin untuk dapat rumah deret ini. Tapi terealisasi baru 36 KK. Sisanya ini harus tetap diupayakan," ujar Mudiana, Minggu (29/10).
Artinya ada 29 KK yang tercecer dari program ini. Ia menyarankan, Pemkab Klungkung perlu menyambung komunikasi lagi dengan Kementerian Sosial. Jika memungkinkan, rumah deret ini dibangun secara bertahap oleh pemerintah kabupaten.
Sehingga nanti total rumah deret yang dibangun bisa sesuai dengan usulan awal. Kata dia, ini penting dilakukan untuk menghindari polemik kemudian hari ihwal janji dan realisasi. "Ini tentu agar rumah deret ini sesuai usulan awal, sehingga tidak ada polemik," ungkap dia.
Selain itu, dengan adanya rumah deret yang ditempati puluhan KK miskin ini, maka akan berdampak pada masalah sanitasi dan lingkungan. Jadi, kata dia, harus ada solusi dari Pemkab Klungkung terkait dengan pengelolaan sampah di rumah deret.
"Jadi nanti masalah sampah harus juga dipikirkan. Misal disediakan mobil yang setiap saat angkut sampah dari rumah deret, untuk dikelola di TPS3R atau TOSS (tempat pengolahan sampah, red)," ungkap dia.
Baca juga: Turis Cari Ketenangan Bukan Kesenangan, Penginapan dengan Program Healing di Bukit Hyang Api
Baca juga: 110 Meter Lukisan Kamasan, Bercerita Aktivitas Dagang, Aksen Khusus Proyek Pasar Tematik Semarapura

Mudiana mengatakan, konsep pemberdayaan harus segera diberikan kepada warga yang tinggal di rumah deret tersebut. Ada beberapa konsep pemberdayaan yang sudah disarankan Menteri Sosial, mulai dari berjualan canang, ternak ayam petelur hingga ternak babi.
"Pemkab harus kawal pemberdayaan ini. Harus berkelanjutan sehingga masyarakat yang tinggal di rumah deret tak sebatas menempati rumah gratis. Tapi juga harus ada pemberdayaan mereka, untuk lepas dari garis kemiskinan," kata Mudiana.
Bantuan rumah deret di Desa Sulang diresmikan langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini bersama Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Senin (23/10).
Tri Rismaharini mengatakan, nantinya warga miskin tidak hanya menempati rumah layak huni, namun juga akan diberikan bantuan pemberdayaan yang bisa memberikan pemasukan bagi warga miskin tersebut setiap harinya.
"Jadi konsep bantuan rumah deret ini tidak hanya memberikan warga miskin rumah yang layak huni. Tapi juga pemberdayaan yang bisa mendatangkan penghasilan ke mereka," demikian ungkap Tri Rismaharini.
Mantan Walikota Surabaya itu berdiskusi dengan penerima bantuan rumah deret. Ia menawarkan berbagai konsep pemberdayaan untuk warga tersebut, mulai dari berdagang canang, beternak babi, hingga beternak ayam petelur.
Nyoman Suwirta mengatakan, ide pembuatan rumah deret ini bermula dari program bedah desa. Di beberapa desa di Kecamatan Dawan, ia melihat warga miskin yang bahkan sama sekali tidak memiliki lahan untuk tempat tinggal.
Ia kemudian meminta bantuan rumah deret ke Kementerian Sosial dan memohonkan lahan Pemprov Bali di Desa Sulang untuk dibangun rumah deret. "Jangan terlena dan manja setelah mendapat bantuan ini. Namun harus punya semangat untuk keluar dari garis kemiskinan," ungkap Suwirta. (mit)
Kelangsungan Pendidikan
Anggota DPRD Klungkung, I Nengah Mudiana meminta pemerintah memastikan anak-anak yang tinggal di rumah deret untuk bersekolah. Jangan sampai siswa yang tinggal di rumah deret putus sekolah karena lokasi sekolah jauh atau orangtua siswa tidak punya kendaraan.
"Pemerintah bangun sekolah atau sediakan angkutan gratis untuk mereka. Agar anak dari keluarga miskin yang menempati rumah deret ini tidak sampai putus sekolah," demikian kata anggota dewan asal Desa Gelgel ini.
Program rumah deret di Desa Sulang dibangun di lahan seluas 22.470 meter persegi. Bantuan ini diprioritaskan untuk KK miskin yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Total ada 36 unit rumah yang akan dibangun dengan anggaran Rp 3 miliar lebih bersumber dari Kementerian Sosial. (mit)
Klungkung Gandeng Kemenkumham Bali, Perkuat Fondasi Hukum Daerah |
![]() |
---|
Pamerkan 137 Keris Pusaka Jelang Rahina Tumpek Landep |
![]() |
---|
KONI Klungkung Gandeng Kejari Perkuat Tata Kelola Anggaran |
![]() |
---|
TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan di Pesinggahan Klungkung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.