Berita Ekonomi
Harga Rumah FLPP Tahun Ini Naik Jadi Rp185 Juta di Bali, Simak Penjelasan REI
DPD Realestat Indonesia (REI) Bali, menjelaskan bahwa harga rumah murah subsidi (FLPP) naik tahun 2024 ini.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – DPD Realestat Indonesia (REI) Bali, menjelaskan bahwa harga rumah murah subsidi (FLPP) naik tahun 2024 ini.
Ketua REI Bali, Gede Suardita, menyebutkan jika sebelumnya sempat tidak naik karena Covid-19. Namun akhirnya tahun 2023 FLPP naik harga menjadi Rp181 juta dari Rp168 juta.

“Sekarang naik tapi tidak banyak, menjadi Rp 185 juta,” sebutnya dalam siaran pers, Kamis 18 Januari 2023.
Baca juga: Angin Kencang Melanda Karangasem Sebabkan Pohon Tumbang Hingga Timpa Atap Rumah
Walaupun kenaikan tidak banyak, namun Gede Suardita dan member REI lainnya bisa bernafas lega. Mengingat harga tanah di Bali, melonjak tiap tahunnya.
Tentu ini sangat berpengaruh pada pembangunan rumah murah subsidi atau FLPP.
Di sisi lain, REI juga menemui kendala lain, yaitu adanya penurunan kuota secara nasional. Kuota rumah subsidi turun dari sekitar 239 ribuan menjadi 166 ribuan, dan diprediksi ini akan habis pada pertengahan tahun.
Baca juga: Berdayakan Rumah Tangga Miskin, Desa Kesiman Kertalangu Budidaya dan Produksi Nuget Ikan Lele
“Nampaknya kuota turun, ini balik lagi ke anggaran APBN yang kini sedang fokus pada pemilu. Makanya sekarang kami berlomba-lomba membangun perumahan FLPP untuk realisasi dari awal tahun,” sebutnya.
Untuk Bali saja, tahun lalu (2023) realisasinya 2.500 unit. Gede menjelaskan, dengan perbaikan ekonomi pasca pemulihan pandemik sangat membantu bisnis perumahan.
“Ya sekarang kami berharap pada perbankan, agar suku bunga bisa stabillah. Khususnya teman-teman yang garap rumah komersil,” katanya.
Baca juga: Perumda Tab Cabut 648 Sambungan Rumah, Terpaksa Dicabut Karena Rumah Kosong Tak Berpenghuni
Hal ini pun dibahas pada pertemuan tahunan REI dengan stakeholder di Denpasar, khususnya dengan perbankan baik swasta maupun bank-bank Himbara.
“Sebagai ucapan terima kasih dan kerja sama, serta lobby kami dalam menyusun program kerja ke depan. Mudah-mudahan yang sudah baik bisa dipertahankan,” katanya.
Apalagi tantangan kondisi global yang belum pulih, kemudian adanya hajatan Pilpres dan Pileg juga diharapkan berjalan aman dan damai. Sehingga bisnis dan ekonomi pun bisa aman.
“Suku bunga naik jelas sangat berpengaruh pada bisnis kami. Isu nasional juga, sebab kalau sampai ada konflik semua akan kena imbas,” sebutnya.
Tetapi sebagai pengusaha ia tetap optimistis.
Beberapa bank Himbara yang hadir seperti BTN, BNI, Mandiri, dan BRI.
Transaksi Perdagangan Derivatif Crypto Dalam Negeri Naik 61 Persen, Sentuh Rp9,61 T Mei 2025 |
![]() |
---|
107 Perusahaan Ikuti Penilaian IRCA 2025 di Indonesia |
![]() |
---|
Ekspor Manggis Bali Melonjak 395 Persen, 70 Persen Diekspor ke Cina |
![]() |
---|
Tiket Pesawat Turun 10 Persen, BI Bali Nilai Jadi Katalisator Tingkatkan Konsumsi |
![]() |
---|
Menteri UMKM Ungkap Alasan Pasar Tradisional Sepi Pembeli Setelah Direvitalisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.