Petani Tersambar Petir di Jembrana
Peristiwa Orang Tersambar Petir Pernah Terjadi Puluhan Tahun Lalu, Bendesa Koordinasi ke Panglingsir
Desa Adat Budeng segera menggelar koordinasi dengan para panglingsir setempat terkait peristiwa 12 orang petani tersambar petir di kawasan Subak Kawis
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Desa Adat Budeng segera menggelar koordinasi dengan para panglingsir setempat terkait peristiwa 12 orang petani tersambar petir di kawasan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana.
Hal tersebut untuk menentukan ritual pecaruan yang akan dilakukan.
Di sisi lain, di tempat lain wilayah Desa Budeng juga pernah terjadi hal serupa.
Baca juga: SOSOK Mek Yan Korban Tersambar Petir di Gubuk Sawah : Perempuan Tangguh dan Multi Talenta
Yakni seorang warga yang sedang bekerja di sawah kemudian tersambar petir lalu meninggal.
Namun, peristiwa tersebut terjadi sudah puluhan tahun lalu.
Bendesa Adat Budeng, I Ketut Hindu Riyasa mengatakan, pihaknya saat ini belum menentukan langkah apapun pasca peristiwa 12 petani tersambar petir di wilayah Subak Kawis.
Baca juga: UPDATE 12 Petani Tersambar Petir di Gubuk Sawah, Keluarga Korban Gelar Ritual Nebusin
Namun begitu, pihaknya bakal berkoordinasi terlebih dahulu dengan panglingsir desa adat setempat serta warga untuk menentukan langkah lebih lanjut yang diambil.
"Kita koordinasikan dulu dengan panglingsir di sini. Jika memang perlu kita laksanakan (ritual mecaru). Saat ini kita akan telusuri dulu kejadiannya apakah meninggal di tempat atau tidak. Karena upacara atau ritualnya akan berbeda," jelas Ketut Hindu Riyasa saat dikonfirmasi, Minggu 28 Januari 2024.
Baca juga: Ni Wayan Suriati Tewas Tersambar Petir, 12 Petani Jadi Korban Saat Berteduh di Sawah di Jembrana
Menurutnya, peristiwa yang terjadi kemarin biasanya akan dilakukan oleh pihak keluarga korban.
Pihak keluarga akan melakukan ritual seperti ngulapin hingga mecaru di lokasi kejadian sebelum prosesi pengabenan.
"Namun kami belum dapat informasi. Artinya belum ada konfirmasi dari pihak keluarga korban," katanya.
Baca juga: Petani Disambar Petir di Jembrana, Tiga Orang Alami Luka Bakar Berat, Luka Ringan Bisa Segera Pulang
Disinggung mengenai apakah peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya, Ketut Hindu Riyasa mengakui pernah terjadi orang tersambar petir hingga meninggal dunia di wilayah Desa Budeng.
Namun, lokasinya tidak sama. Dan peristiwa tersebut terjadi puluhan tahun yang lalu.
"Pernah seperti itu (tersambar petir). Tapi sudah zaman dulu, puluhan tahun. Saat saya masih kecil," tuturnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: 12 Petani Jadi Korban Tersambar Petir di Jembrana, Satu Orang Meninggal Dunia
Seingatnya, peristiwa tersebut hampir serupa dengan kondisi cuaca terjadi kemarin. Seorang warga yang merupakan tetangganya sedang bekerja di sawah saat cuaca sedang mendung tebal kemudian hujan deras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.