Berita Bali

TPST Tahura Ngurah Rai Denpasar Ditutup, 2 TPST Lainnya Menyusul Jika Tak Beroperasi Maksimal

Jaya Negara menambahkan, saat ini pihaknya bersama dengan Pj Gubernur Bali akan fokus pada penggunaan Insinerator.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Suasana di TPST Tahura I - TPST Tahura Ngurah Rai Denpasar Ditutup, 2 TPST Lainnya Menyusul Jika Tak Beroperasi Maksimal 

"Ya, saat ini terjadi kerusakan alat berat yang selama ini kita gunakan untuk membantu menurunkan, dan menata sampah dari desa yang masuk ke TPA" ujar Mirna, sapaannya.

Mirna menjelaskan, perbaikan alat berat ini membutuhkan waktu sekitar dua hari. Namun supaya sampah-sampah rumah tangga tidak menumpuk di rumah warga dalam waktu lama, sehingga solusi jangka pendek yang dilakukan adalah menyewa alat berat.

"Kita upayakan untuk melakukan perbaikan dan melakukan penyewaan alat berat. Perbaikan estimasinya memakan waktu dua hari, sedangkan alat berat sewa rencananya akan sampai malam ini (Kamis, 21 Maret 2024)," ujar Mirna.

Selama menunggu alat berat tersebut, Mirna pun terpaksa meminta desa-desa di Kabupaten Gianyar untuk sementara waktu tidak membuat sampah ke TPA Temesi.

"Selama alat berat belum datang, memang kami minta agar desa menunda membawa sampah ke TPA Temesi. Kami harap kondisi ini dapat dimaklumi bersama," ujar Mirna. (sup/weg)

Pantai Badung Dikepung Sampah

PANTAI di Kabupaten Badung mulai dikepung sampah. Bahkan sampah kiriman didominasi sampah plastik. Kiriman sampah di sejumlah pantai di Badung sudah terjadi beberapa hari lalu.

Bahkan khusus di Pantai Kedonganan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mendapat 100 ton sampah plastik di sana.

Mirisnya lagi, dengan dikepung sampah, Badung hanya bisa membuang sampah itu ke TPA Suwung yang sebelumnya overload dan sempat terbakar. Sampah saat ini Badung belum mampu mengolah sampahnya secara mandiri.

Namun saat ini sampah tersebut masih dikumpulkan di STO dan akan dikirimkan ke TPA Suwung.

Baca juga: Terkait Penutupan TPST Tahura Ngurah Rai Denpasar, Pengelola : Diberi Waktu hingga Awal Mei 2024

Ketebalan sampah yang menyelimuti area depan penambatan perahu nelayan itu pun mencapai 15 cm.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Kabupaten Badung, Made Gede Dwipayana mengakui sampah pantai dibuang ke TPA Suwung.

Bahkan sampah kiriman yang terjadi di pantai sudah dibersihkan, Rabu 20 Maret 2024.

"Jumlah sampah yang berhasil dibersihkan dari area depan penambatan perahu nelayan sekitar 50 truk atau 100 ton. Sebagian besar sampah berjenis plastik dan sisanya berupa kayu lapuk," jelasnya.

Diakui sampah saat ini masih dikumpulkan di STO dan ada di beberapa titik pantai untuk mempercepat penanganan.

Seluruhnya akan diangkut ke TPS Suwung,Kamis kemarin.

"Pembuangan sampah masih kita lakukan ke TPS Suwung," bebernya.

Untuk menangani sampah tersebut, pihaknya mengerahkan 3 unit loader yang dibantu 60 personel dan beberapa anggota Komunitas Sungai Watch.

Semula 1 alat loader memang sempat rusak pada bagian mesin, namun kondisinya sudah bagus dan langsung diterjunkan ke lapangan.

"Jadi kita fleksibel, dimana yang butuh alat lebih banyak dan mempercepat proses pembersihan maka kita arahkan ke sana," ungkapnya.

Sampah kiriman diketahuinya menepi sejak 3-4 hari lalu atau ketika cuaca ekstrem dan pasang laut yang tinggi.

Namun saat itu evakuasi belum bisa dilakukan karena sampah kiriman juga banyak menepi di Pantai Samigita.

Karena itu penanganan sampah kiriman dilakukan berdasarkan skala prioritas, mempertimbangkan situasional di lapangan.

Dalam artian penanganan sampah kiriman dilakukan bertahap dan bergantian, mempertimbangkan urgensi.

Kendati sampah kiriman di Pantai Kedonganan sudah ditangani sepenuhnya, namun besar kemungkinan sampah itu akan kembali menepi, sebab sampah kiriman masih terombang-ambing di laut.

Karena itu pihaknya akan mengevaluasi situasi, termasuk mempertimbangkan penambahan loader dalam penanganan sampah kiriman.

"Saat ini kita mengoperasikan 4 alat berat milik dinas. Bahkan jika kewalahan kita sewa lagi tiga alat berat," imbuhnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Kabupaten Badung, AA Gede Agung Dalem juga tidak menampik kondisi itu.

Menurutnya Badung masih membuang sampah ke TPA Suwung.

"Semua residu kita masih buang ke TPA Suwung. Jadi hampir 50 truk sampah Badung kita buang ke Suwung," imbuhnya. (gus)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved