Berita Buleleng

Marak Pencurian Pratima, Pecalang Diminta Tingkatkan Ronda di Buleleng

AKP Gede Darma Diatmika dikonfirmasi Rabu 27 Maret 2024 menyebut pihaknya telah menerima laporan pencurian pratima itu.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Polisi saat melakukan olah TKP di salah satu merajan wilayah Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng - Marak Pencurian Pratima, Pecalang Diminta Tingkatkan Ronda di Buleleng 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pencurian pratima saat ini marak terjadi.

Kali ini menyasar di salah satu merajan milik warga di Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng, Bali.

Bendesa Desa Adat Buleleng, Jro Nyoman Sutrisna pun memerintahkan seluruh pecalang yang ada di wilayahnya untuk meningkatkan pengamanan, seperti ronda setiap malam, khususnya di Pura Kahyangan Tiga desa setempat.

Pencurian pratima di Kelurahan Banjar Jawa itu baru diketahui pada Selasa 26 Maret 2024 kemarin, saat jro mangku di merajan tersebut sedang sembahyang.

Baca juga: Aksi heroik Adi, Sumerta dan Mangku Sangta Selamatkan Pratima Pura Tangkas Kori Agung Sukawati

Kemudian melihat dua sepasang pratima yang terbuat dari bahan emas, serta satu balai bagia yang moncongnya juga terbuat dari emas telah raib.

Kejadian ini menimbulkan kerugian hingga Rp 20 juta.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika dikonfirmasi Rabu 27 Maret 2024 menyebut pihaknya telah menerima laporan pencurian pratima itu.

Saat ini polisi tengah melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar TKP.

AKP Diatmika mengaku belum bisa memastikan apakah pelaku pencurian pratima di merajan Kelurahan Banjar Jawa ini sama dengan kasus pencurian pratima yang terjadi di Desa Adat Pumahan, Desa gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

"Masih diselidiki. Pratima ini kan terbuat dari pis bolong yang mengandung perunggu bahkan emas, sehingga rawan dicuri. Kami akan selidiki ke tempat-tempat penadahnya seperti kolektor barang-barang antik," katanya.

Terpisah Bendesa Desa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna mengatakan, maraknya kasus pencurian pratima ini membuat pihaknya telah memerintahkan seluruh pecalang yang ada di wilayah Desa Adat Buleleng untuk lebih intens melaksanakan ronda.

Setiap pura maupun sanggah juga diminta untuk dipasangi CCTV.

"Saya sudah sampaikan ke 14 banjar adat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pratima atau barang-barang yang ada di pura. Karena pratima ini ada nilai ekonomisnya, terbuat dari pis bolong atau uang zaman dahulu. Sangat unik dan sakral," tandasnya. (rtu)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved