Bisnis

Turis Tiongkok Belum Banyak Datang, ASITA Bali Catat 153 Travel Agent Belum Beroperasi

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD Asita Bali, I Putu Winastra, saat press conference Rakerda II Asita Bali 2014, di Sanur, Selasa 16 April 2024.

Anak Agung Seri Kusniarti/Tribun Bali
Turis China - Belum maksimalnya turis Tiongkok datang ke Bali, membuat sebanyak 153 travel agent di Bali yang belum beroperasi pasca pandemi Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, Bali - Belum maksimalnya turis Tiongkok datang ke Bali, membuat sebanyak 153 travel agent di Bali yang belum beroperasi pasca pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD Asita Bali, I Putu Winastra, saat press conference Rakerda II Asita Bali 2014, di Sanur, Selasa 16 April 2024.

Dia mengatakan, dari 453 anggota Asita Bali, baru 300 yang aktif. Dengan itu dikatakannya, pariwisata Bali belum pulih 100 persen.

Menurutnya, masih banyaknya anggota Asita Bali yang belum beroperasi dikarenakan belum semua wisatawan datang ke Bali.

Terutama travel agent yang menggarap pasar wisatawan Tiongkok. Dikatakannya, sebelum pandemi kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai 2 juta per tahun.

Sedangkan tahun 2023 lalu baru 300 ribuan atau hampir 400 ribuan wisatawan asal Tiongkok yang datang ke Bali. "Bahkan pemerintah kan masih menargetkan di bawah itu (2023 lalu)," katanya.

Baca juga: SAMPAH TPA Peh Jembrana Terus Meninggi! Excavator Sempat Rusak, Setiap Hari Terima 60 Ton Lebih 

Baca juga: PLN Siagakan Personel Arus Balik Mudik di Bali Sampai 19 April 2024 

Putu Winastra, Ketua DPD Asita - Belum maksimalnya turis Tiongkok datang ke Bali, membuat sebanyak 153 travel agent di Bali yang belum beroperasi pasca pandemi Covid-19.
Putu Winastra, Ketua DPD Asita - Belum maksimalnya turis Tiongkok datang ke Bali, membuat sebanyak 153 travel agent di Bali yang belum beroperasi pasca pandemi Covid-19. (Istimewa)

 

Sebelum pandemi Covid-10, kata Winastra, ada 80-90 travel agent anggota Asita Bali yang melayani wisatawan Tiongkok.

Namun saat ini yang sudah beroperasi tidak lebih dari 20 biro perjalanan wisata.

"Dan ada juga anggota kami dari market lain, seperti Asia dan Eropa yang belum beroperasi. Karena ada yang memang mengganti bisnisnya," ujar Winastra.

Winastra mengaku, tidak berani menghubungkan belum optimalnya travel agent beroperasi dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

Hal tersebut karena secara umum memang pasar wisatawan yang digarap belum semua datang.

Harapannya, agar tahun ini kunjungan wisatawan ke Bali bisa lebih banyak.

Disinggung terkait dengan terget negara asal wisatawan yang mendominasi berkunjung ke Bali tahun ini.

Winastra mengaku masih didominasi oleh Eropa, kemudian ada India yang cukup menggeliat serta negara kawasan Asia. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved