Berita Tabanan

Teh Beras Merah Jadi Suguhan Sambut Delegasi Datang ke Jatiluwih

World Water Forum (WWF) ke 10 dipastikan akan digelar pertengahan Mei 2024 ini

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan usai menghadiri kegiatan KaTa Kreatif Badung - Kru dan Artis Pick Me Trip in Bali Diamankan, Menparekraf: Semua Kegiatan Harus Sesuai Aturan 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- World Water Forum (WWF) ke 10 dipastikan akan digelar pertengahan Mei 2024 ini.

Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih pun mempercantik kawasan, dengan pendirian penjor.

Kemudian, juga ada pembuatan pidekan, sunari dan lelakut.

Baca juga: Pantauan Harga Sembako di Denpasar, Mayoritas Alami Penurunan

Bahkan, sambutan para delegasi akan semakin menarik yakni dengan adanya teh beras merah sebagai suguhan atau hidangan lokal.

Manager Operasional DTW Jatiluwih I Ketut Purna, pihaknya akan menyajikan teh beras merah khas Jatiluwih Tabanan, kemudian pentas Tari Metangi dan pertunjukan aktivitas pertanian sehari-hari.

Teh beras merah sangat cocok disuguhkan ke ribuan orang, apalagi stoknya mencukupi di Jatiluwih.

Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Viralkan Jalan Rusak di Banjar Dinas Batudinding Sukasada Buleleng 

Terutama pada saat site visit delegasi WWF ke 10.

“Kami suguhkan teh dari bahan baku beras merah yang merupakan produksi atau sajian khas Jatiluwih,” ucapnya Senin 6 Mei 2024. 

Menurut Purna, pihak Jatiluwih juga akan mempersiapkan sejumlah pemandu.

Yang nantinya, dapat membantu memaparkan budaya pertanian kepada para delegasi.

Yakni menyangkut bagaimana air diatur oleh subak untuk kesejahteraan bersama bagi para petani.

Kemudian, memaparkan sepanjang hamparan sawah terasering memiliki lintasan jogging yang selalu digunakan wisatawan untuk melihat subak lebih dekat.

“Jadi nanti kita juga siapkan pemandu untuk menjelaskan subak di Jatiluwih,” ungkapnya.

Purna menyebut, bahwa rata-rata dalam sehari ada 1.000 wisatawan datang Jatiluwih menyusuri sawah selama 1 hingga 2 jam.

Sekitar 85 persen di antara mereka adalah wisatawan mancanegara, terutama Eropa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved