Mahasiswa STIP Tewas
Menhub Budi Sumadi Instruksikan Satu Angkatan STIP Akan Disetop Imbas Kasus Tewasnya Putu Satria
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf ke keluarga Putu Satria Ananta Rustika di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf ke keluarga Putu Satria Ananta Rustika di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Kamis (9/5).
Kamis pagi, Budi Karya Sumadi dan rombongan mendatangi langsung rumah duka Putu Satria, yang meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta.
"Kami ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa langsung ke keluarga. Saya menyampaikan penyesalan sedalam-dalamnya. Meminta maaf atas kejadian yang terjadi di STIP 3 Mei lalu, hingga menyebabkan ananda Putu Satria Ananta Rustika berpulang," ungkap Budi Karya Sumadi di hadapan keluarga.
Baca juga: KASUS Tewasnya Mahasiswa STIP Jakarta, 3 Langkah Menhub Percepat Putusnya Mata Rantai Kekerasan!
Menurut Budi, kejadian ini menjadi hal yang sangat mendalam baginya.
Sehingga membuatnya mengambil langkah untuk mereformasi intitusi pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, termasuk STIP.
"Kami minta juga dilakukan upaya hukum dan pendampingan ke korban, sehingga pelaku mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan hukum," jelas Budi.
Dalam kesempatan itu, Budi berjanji akan melakukan reformasi atau perombakan sistem pendidikan di setiap sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan, satu di antaranya STIP Jakarta.
Selama ini ada 23 sekolah vokasi yang berada di bawah naungan Kemenhub.
"Apa yang dialami ananda Rio (panggilan Putu Satria), kami kenang sebagai suatu kejadian yang mendalam. Jadi dasar reformasi pendidikan vokasi Kemenhub," ujar Budi.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan direktur hingga beberapa pejabat di STIP Jakarta.
Dalam jangka pendek, pihak Kemenhub juga mempertimbangkan untuk melakukan moratorium terhadap satu angkatan di STIP.
Sehingga untuk angkatan tahun ini, STIP tidak melakukan rekrutmen terhadap calon taruna tingkat I.
"Jadi kita akan putus satu angkatan, memutus tradisi jelek dan tidak ada lagi senior junior," tegas Budi.
Selain itu nantinya sistem asrama hanya akan diberikan kepada anak-anak tinggat I, sementara anak tingkat selanjutnya bisa tinggal di tempat-tempat kos di sekitar kampus.
"Kami juga akan libatkan orangtua untuk ikut mengasuh anak didik, melalui komite sekolah," jelas Budi.
Bahkan perombakan juga dilakukan hingga atribut kampus.
Menurutnya, atribut yang selama ini dikenakan, terkesan memunculkan persepsi dan pemisah antara senior dan junior.
"Ke depan semua atribut kami hilangkan. Kami akan gunakan yang lebih humanis. Tidak setiap hari kami gunakan seragam itu (dinas), tapi ada seragam putih, batik, olahrahraga, dan libur bisa pakaian bebas," jelas Budi.
Baca juga: KISAH Haru Mendiang Putu Satria, Mulai Dari Catatan Dirinya Hingga Sepeda Motor Kesayangan
Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP Jakarta, Jumat (3/5).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP.
Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.
Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menanyakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.
Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer.
Kemudian Tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.
Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia.
Terkait dengan kasus saat ini, sudah ditangani secara hukum oleh Polres Jakarta Utara.
Menhub juga telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk mempercepat investigasi internal atas unsur-unsur kampus STIP Jakarta yang mengabaikan atau tidak menjalankan SOP yang telah ditetapkan sehingga kasus ini terjadi.
"Untuk selanjutnya, akan dikenakan sanksi institusi sesuai ketentuan yang berlaku," lanjut Menhub.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Menhub memberikan beasiswa kepada adik kandung Putu Satria, Ni Kadek Anandita Pradnya Swari untuk melanjutkan pendidikan di sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
"Tadi kami telah berembug dengan orangtua (Putu Satria) dan Pj Bupati. Dipastikan, ananda Dita adik dari Putu Satria mendapatkan beasiswa dari Kementerian Perhubungan sehingga selesai di tingkat vokasi. Bisa di Jakarta atau di Bali. Rabu (15/5) kami bersurat ke keluarga, diketahui Pj Bupati. Ini merupakan kewajiban saya atas nama menteri dan korps tertentu dan tentu ini tanggung jawab negara," kata Budi.
Untuk diketahui, Putu Satria memiliki dua adik yang masih duduk di bangku sekolah, yakni Kadek Anandita Pradnya Swari (16) masih duduk di bangku kelas 1 di SMAN 2 Semarapura. Serta adik bungsunya, Komang Seno Prandeta yang masih kelas 6 SD.
Baca juga: CCTV & Saksi Ungkap Peran 3 Tersangka Baru Penganiaya Putu Satria, Polisi: Terancam 15 Tahun Penjara
Menanggapi tawaran dari kementerian itu, orangtua Putu Satria, Ni Nengah Rusmini berharap apa yang disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi terwujud sesuai harapan.
Tidak sekadar masalah beasiswa, namun juga dukungan pihak Kemenhub dalam pengungkapan kasus yang dialami putranya, serta bagaimana Kemenhub bisa merombak sistem pendidikan di sekolah kedinasan di bawah naungan Kemenhub.
"Adiknya putu (Kadek Dita) rencana minta sekolah yang di Bali (Poltrada Bali). Semoga saja diubah lebih humanis sehingga tidak ada lagi pembulian," kata Rusmini.
Mewakili keluarga almarhum Putu Satria, Pj Bupati Klungkung Nyoman Jendrika berharap Kemenhub tetap memberi perhatian kepada keluarga korban.
"Terkait dengan upaya-upaya perbaikan di STIP, kami berharap program itu bisa berjalan sehingga ke depan kejadian itu tidak terulang lagi. Dan semoga ini menjadi kejadian terakhir pada semua peserta didik dimanapun berada," ujarnya. (mit/zae)
Fakta Baru Percakapan Putu Satria Sama Kekasih Via WA Beber Soal Ancaman dan Tradisi Baptis |
![]() |
---|
Beber Sang Ibu Soal Penganiaya Putu Satria yang Dari Bali: Inisial KA dan Sebut dari Jembrana |
![]() |
---|
1 Tersangka Penganiaya Putu Satria Disebut Berasal dari Bali, Rusmini Tak Mau Temui Keluarga Pelaku |
![]() |
---|
RUSMINI Tak Mau Temui Keluarga Pelaku! 1 Tersangka Penganiaya Putu Satria Disebut Berasal dari Bali |
![]() |
---|
NUNAS BAOS Keluarga Mendiang Putu Satria, Sebut Faktor Iri Hati, Sang Ibu Enggan Ketemu Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.