WWF di Bali
Ini Daftar Rantis Lapis Baja & Alutsista TNI yang Dikirim ke Bali untuk Pengamanan World Water Forum
Puluhan Kendaraan Taktis (Rantis) lapis baja beserta motor kawal listrik milik TNI tiba di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Puluhan Kendaraan Taktis (Rantis) lapis baja beserta motor kawal listrik milik TNI tiba di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (11/5) untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Pelabuhan Tanjung Benoa, Denpasar, Bali.
Kendaraan-kendaraan tersebut akan digunakan untuk pengamanan pertemuan forum air sedunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, 18-25 Mei 2024.
Puluhan Rantis dan motor kawal tersebut akan dibawa menggunakan empat KRI milik TNI AL, yakni KRI Banjarmasin-592, KRI Makassar-590, KRI Banda Aceh-593, dan KRI Teluk Bintuni-520 menuju Bali.
Baca juga: Alur Khusus Bagi Delegasi Hingga Tempat Parkir Pesawat VVIP Disiapkan Selama WWF
Seluruh Rantis ini diperkirakan tiba di pelabuhan Tanjung Benoa Bali, Selasa (14/5).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, yang juga Komandan Satgas Penerangan Kogabpadpam VVIP World Water Forum ke-10, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan, selain menyiapkan prajurit dan kendaraan dukung, pihaknya pun menyiagakan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
“Alutsista yang ada, seperti pesawat untuk persiapan kalau ada evakuasi, ada bencana alam atau erupsi gunung. Pengamanan di laut juga kita siapkan kapal-kapal kita kerahkan. KRI-KRI dikerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok," kata Mayjen TNI Nugraha Gumilar.
Sementara jenis Rantis yang mulai diberangkatkan menggunakan keempat KRI diantaranya meliputi Ransus CBRNE Sprinter 516, Ransus Lidik Kizi Nubika, Ran Elf (satwa), Ranpur Anoa, Ransus Jihandak Ivader+ Bom Trailer, Motor listrik (POM), Motor listrik (Matan), Mobil listrik (POM), dan Sea Rider + truk penarik.
World Water Forum merupakan pertemuan internasional di bawah naungan World Water Council (WWC) yang melibatkan para pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politikus, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.
Pertemuan ke-10 di Bali nanti mengangkat tema “Air Untuk Kesejahteraan Bersama” dan dijadwalkan dihadiri oleh sekitar 35 ribu delegasi dari 193 negara di dunia.
Baca juga: WWF di Bali, Pengalihan Arus Lalu Lintas Hingga Sekolah Daring Untuk Mengurangi Kepadatan
Forum ini mengusung enam sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Pelaksanaan WWF ke-10 di Bali tinggal hitungan hari dengan banyak venue yang disinggahi para kepala negara negara dan peserta. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, Polda Bali sudah menyiapkan strategi khusus Pengamanan event tersebut.
Pengamanan dilakukan melalui Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi “Ops Tribrata Agung 2024”, selama 10 hari, 18-27 Mei 2024, Kekuatan penuh diterjunkan, termasuk personel BKO (Bawah Kendali Operasi) dari Mabes Polri, Polda Jatim dan Polda NTB (Nusa Tenggara Barat) berjumlah sekitar 5.791 personel.
Kekuatan tersebut belum termasuk dari TNI dan instansi terkait lainnya.
"Kekuatan tersebut disiagakan di beberapa titik strategi atau disebut klaster seperti Klaster Nusa Dua, Jimbaran, Kuta dan Sanur. Klaster tersebut memiliki tanggung jawab di zona pengamanan masing-masing," kata Kombes Pol Jansen, di Denpasar, Jumat (10/5).
Diperkirakan sebanyak 33 kepala negara menghadiri event berskala internasional ini dengan jumlah peserta yang juga diprediksi mencapai 50 ribu orang dari berbagai penjuru dunia.
WWF memiliki 172 negara anggota, memiliki fokus pada konservasi tiga bioma yang berisikan sebagian besar keragaman hayati dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, samudra dan pantai.
Dalam hal ini Polda Bali juga telah menyiapkan strategi pengamanan sejak awal 2024, oleh jajaran Ditbinmas mulai dari sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat, para tokoh masyarakat maupun tokoh agama, mengajak agar mendukung dan menyukseskan WWF.
"Masyarakat diajak dengan cara proaktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing, karena kesuksesan WWF pastinya membawa dampak yang sangat positif bagi sektor pariwisata Bali kedepan," kata dia.
Baca juga: Akses Persimpangan Jalan Airport Ngurah Rai Akan Ditutup Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas Selama WWF
Polda Bali juga rutin melakukan melaporkan perkembangan situasi Kamtibmas dan berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kodam/IX Udayana maupun Pemprov Bali, untuk memperkuat sinergitas kita baik dalam tugas rutin maupun dalam rangka Pengamanan WWF nanti.
Polda Bali memiliki 2 Command Center (CC) yang mempunyai peran vital dalam Pengamanan WWF, dan CC tersebut dilengkapi peralatan canggih, operator ahli dan terlatih beroperasi di CC ITDC Nusa Dua dan CC di Mako Polda Bali, yang mana keduanya saling terintegrasi.
CC Polda Bali memiliki lebih dari 1.700 titik CCTV yang terpasang di berbagai lokasi strategis di seluruh Bali, seperti kawasan wisata Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul dan sejumlah kawasan lainnya.
Kemudian ada di pintu masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Benoa, Padangbai dan Pelabuhan Celukan Bawang.
CCTV juga terpasang di terminal-terminal antar Provinsi, dan di jalan-jalan protokol, kawasan kota, termasuk tempat-tempat umum lainnya dan lokasi yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya.
"Seluruh CCTV tersebut terkoneksi langsung ke layar-layar monitor di ruang CC Polda Bali," ujarnya.
Kabaharkam Polri bersama Kapolda Bali sudah mengecek langsung kesiapan Pengawasan dan Pengamanan pada Command Center Polda Bali di ITDC dan mengecek lokasi-lokasi (venue) yang diagendakan akan dikunjungi oleh peserta WWF.
Beberapa venue yang dikunjungi meliputi Garuda Wisnu Kencana, Kura-Kura Bali atau Bali Turtle Island Development (BTID), Tahura Mangrove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter.
Water Museum Subak Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul Tabanan, Danau Batur Kintamani Bangli dan Cultural Village Ubud di Gianyar.
Sementara itu, Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV terus mematangkan persiapannya dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan WWF ke-10.
Baca juga: Rencana Siswa di Kuta Selatan Belajar di Rumah Saat WWF, Disdikpora Badung Akui Menunggu Petunjuk
Dimana akan ada puluhan ribu delegasi hadir dalam forum yang membahas permasalahan air di dunia.
"Persiapan dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV menghadapi kegiatan WWF kami telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh Kementerian terkait seperti Kementerian PUPR, Luar Negeri, Kemenko Marves. Kita telah membicarakan kesiapan-kesiapan secara khusus di bandara," ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, Jumat (10/5).
Kedatangan VVIP (Kepala Negara/Kepala Pemerintahan), VIP (Menteri dan setingkatnya), dan delegasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah diatur alur atau flow-nya sedemikian rupa agar tidak mengganggu penumpang reguler.
"Sudah kita atur untuk kedatangan-kedatangan para delegasi tersebut kalau sampai Kepala Negara itu datang dengan menggunakan penerbangan komersial sudah kita atur-alurnya," kata Agustinus.
Imigrasi Ngurah Rai akan menyiapkan jalur khusus bagi delegasi WWF dengan tiga konter keimigrasian di terminal kedatangan internasional.
Perlakuan terhadap VVIP dan VIP peserta WWF yang menggunakan penerbangan komersial akan dijemput lalu diantar ke gedung VVIP atau VIP melalui airside.
Hal tersebut juga dilakukan saat VVIP dan VIP peserta KTT AIS Forum pada 2023 lalu.
"Nanti akan dilakukan penjemputan di airside kemudian kita antar ke ruang VVIP ataupun VIP bandara," ucap Agustinus.
Disinggung sudah berapa Kepala Negara yang konfirmasi menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali, pihaknya mendapatkan informasi baru ada lima Kepala Negara yang akan hadir.
"Informasi yang kita dapat sampai saat ini sudah lima kepala negara, selain Presiden Jokowi yang akan hadir, ada Kepala Negara dari Timor Leste, Fiji, Srilanka, Tajikistan dan mantan Presiden Hungaria. Semuanya sampai saat ini informasinya menggunakan pesawat komersial," papar Agustinus.
Kedatangan delegasi banyak menggunakan pesawat komersial ini tidak banyak berdampak terhadap lalu lintas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Namun jika nanti ada yang menggunakan pesawat pribadi ataupun pesawat kenegaraan akan diatur untuk slot time-nya.
"Kalau pesawatnya nanti dinyatakan sebagai pesawat VVIP akan jadi prioritas untuk landing. Nanti itu akan berpengaruh terhadap pengaturan slot time yang akan mendarat di Bandara Ngurah Rai," jelas Agustinus.
Selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10, pihaknya telah meminta Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk menyiapkan parking stand khusus.
"Parking stand khusus kita sudah siapkan, dari 62 parking stand yang ada di Bandara Ngurah Rai kita menyediakan 10 hingga 13 parking stand khusus selama WWF berlangsung. Tapi nanti akan kita lihat lagi dari jumlah peserta yang akan hadir," tambahnya.
Selain menyiapkan parking stand khusus, pihaknya juga menyiapkan bandara terdekat dari Bali untuk tempat parkir dan tempat menginap pesawat VVIP jika di Bandara Ngurah Rai tidak memadai.
"Jika nanti banyak Kepala Negara peserta WWF hadir menggunakan pesawat kenegaraan ataupun pesawat pribadi dan di bandara Ngurah Rai tidak cukup kita siapkan bandara terdekat. Bandara yang disiapkan diantaranya Lombok, Surabaya, Banyuwangi, Makassar dan Labuan Bajo," papar Agustinus. (zae/ian)
Tak Ada Titik Terang, Panitia PWF Laporkan Penghentian Diskusi Saat WWF Bali Ke Komnas HAM |
![]() |
---|
World Water Forum Bali Rumuskan Langkah Penanganan Krisis Air di Empat Kawasan |
![]() |
---|
Banyak Pembangunan Cafe dan Restoran di Jatiluwih Bali, Status Warisan Budaya Terancam |
![]() |
---|
Sukses Siapkan Kendaraan Listrik dalam Ajang WWF di Bali, PLN Siagakan 104 Personil |
![]() |
---|
Mengatasi Tantangan Air di Indonesia Melalui Inovasi dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.