Berita Badung
TERANCAM Hukuman Mati, Pelaku Pabrik Narkoba di Kuta Utara Badung, Ada Lima Jenis Narkoba Ditemukan
Bahkan dari kasus tersebut ada empat pelaku yamg diamankan, dengan dua WNA Asal Ukraina, Satu WNA Rusia dan satu WNI.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bareskrim Polri masih terus mendalami kasus pabrik narkoba, dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Villa Sunny, Jalan Pemelisan Agung, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali.
Bahkan dari kasus tersebut ada empat pelaku yamg diamankan, dengan dua WNA Asal Ukraina, Satu WNA Rusia dan satu WNI.
Dari temuan kasus tersebut, pelaku diancam hukuman mati, mengingat ada lima jenis narkoba yang ditemukan di pabrik tersebut mulai dari ganja hydroponik, hashis, kokain, mephedrone dan sabu.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti, menyebutkan para tersangka yang diinterogasi mengakui, bahan dan peralatan pabrik narkoba ini yang tidak ada di Indonesia.
Namun dipesan dari Tiongkok melalui market place Ali Baba dan Ali Express. Bibit ganja dikirim dari Rumania dan peralatan lainnya dibeli melalui market place Indonesia.
Baca juga: CEKCOK Mulut Antara Wisman India & Pemangku di Pura Tirta Empul Tampaksiring, Ini Masalahnya!
Baca juga: JASAD Korban Terseret Arus Ditemukan Terapung di Pantai Pekutatan Jembrana Oleh Tim SAR Gabungan

"Penanamannya sudah di setting sedemikian rupa dengan adanya lampu ultraviolet, alat pengukur PH, pemberian air, oksigen, serta pupuk secara otomatis dan teratur. Sehingga bunga ganja yang dihasilkan kualitasnya sangat baik," jelasnya.
Sistem kerja mephedrone juga sudah sistematis dengan mencampurkan bahan-bahan kimia, diukur PHnya dan adonan dimasukkan ke alat reverse cooler mix agar kental.
Berikutnya, bahan itu dicampur lagi dengan bahan-bahan kimia lainnya dan terakhir disaring, lalu dicuci dengan aceton sampai kering.
Hasilnya menjadi mephedrone (tanpa perlu dicetak dengan mesin seperti xtc).
Modus operandi pemasarannya, menggunakan jaringan Hydra Indonesia (darknet forum 2 roads.cc) untuk memasarkan produk ganja hidroponik dan mephedrone melalui aplikasi telegram bot.
"Jadi narkobanya di pasarkan secara online. Beberapa grup telegram tersebut yaitu bali hydra bot, cannashop robot, bali cristal bot, hydra indonesia manager dan mentor cannashop.
Jaringan Hydra ini ada di Indonesia dan kode-kodenya tersebar di Bali, ada yang dicat di tembok-tembok menggunakan pilox, menariknya transaksi dari pemesan dilakukan menggunakan uang elektronik bitcoin," bebernya.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan pasal yang dilanggar adalah pasal 114 ayat (2) subsider pasal 113 ayat (2), pasal 112 ayat (2) lebih subsider pasal 129 huruf a dan pasal 111 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara dan maksimal hukuman mati, serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar.

Seperti diketahui, pabrik narkoba yang dibuat di Villa Sunny, Jalan Pemelisan Agung, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, akhirnya dibeberkan oleh Bareskrim Mabes Polri, Senin (13/5).
Terkuak ada enam orang tersangka, yang berkaitan dengan pabrik atau clandestine laboratorium ganja hidroponik, serta mephedrone (ekstasi) tersebut.
Para tersangka adalah empat warga negara Ukraina, yaitu saudara kembar bernama Ivan Volvod dan Mikhyla Volvod, lalu rekan mereka inisial RN dan OK.
Selain itu satu warga negara Rusia bernama Konstantin Kurtz dan satu warga negara Indonesia inisial LM.
Mereka ternyata terhubung dengan jaringan Hydra dan Fredy Pratama. Namun, sampai saat ini RN dan OK masih buron alias DPO.
Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, didampingi Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjenpol Mukti Juharsa, didampingi Kapolda Bali Irjenpol Ida Bagus Kade Putra Narendra, dalam pengungkapannya menjelaskan pabrik narkoba dibuat atau diproduksi oleh si kembar asal Ukraina.
Terbongkarnya kasus ini berawal dari upaya pengembangan atas kasus clandestine laboratorium di Sunter pada 4 april 2024 milik seorang inisial FP.
Setelah dilakukan profiling, ditemukan ada DPO lab Sunter, Jakarta Utara yang kabur ke Bali, yaitu LM.
"Tim kami menemukan bukti kuat berupa dokumentasi perjalanan paket barang bahan kimia prekursor clandestine laboratorium Sunter ke Bali," ujar Wahyu.
Berikutnya, aparat menelusuri ada empat lokasi untuk pengiriman bahan-bahan kimia, salah satunya adalah pabrik narkoba di Kuta Utara tersebut yang melibatkan Ivan, Mikhyla, RN, OK, pengedar konstantin, dan juga LM.
Sehingga, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri lantas melakukan joint operation dengan dengan Jajaran Ditjen Bea Cukai Pusat, Bandara Soetta, dan Bali.
Kemudian Kanwil Imigrasi Bali, Ditresnarkoba Polda Bali, dan Polres Badung.
Aparat gabungan pun melakukan penggeledahan terhadap pabrik narkoba di Villa Sunny, Kuta Utara, pada Kamis (2/5).
Hasilnya ditemukan si kembar Ivan dan Mikhyla, berikut barang bukti lab penanaman ganja hidroponik sebanyak 9,8 kilogram, mephedrone sebanyak 437 gram. (*)
hukuman mati
Badung
Kuta Utara
terancam
narkoba
pabrik
Polri
Villa Sunny
TKP
WNA
Ukraina
Rusia
WNI
ganja
sabu
mephedrone
Fredy Pratama
SATPOL PP Akan Turunkan Alat Berat, Percepat Pembongkaran Bangunan di Pantai Bingin |
![]() |
---|
Finalisasi Ranperda RPJMD 2025-2029, DPRD Badung Apresiasi Program Bupati dan Wakil Bupati |
![]() |
---|
Percepat Pembongkaran Bangunan di Pantai Bingin, Satpol PP Badung Akan Turunkan Alat Berat |
![]() |
---|
APES! Ditinggal Party IPhone WNA Prancis Raib di Pantai Nelayan Canggu |
![]() |
---|
Ditinggal Party, HP WNA Raib di Pantai Nelayan Canggu Bali, Polisi: Pelaku Berniat Menjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.