Berita Bangli

MISKIN Ekstrem di Bangli Tercatat Ada 245 KK! Rp 1,4 M Untuk Perbaiki 40 Rumah Tak Layak Huni

Sesuai data terakhir, imbuhnya, jumlah warga yang masuk kategori miskin ekstrem di Kabupaten Bangli sebanyak 245 kepala keluarga (KK).

MER/Tribun Bali
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPR Perkim Kabupaten Bangli, I Nengah Arya Wibowo. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Bangli kembali menggelontorkan, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Kali ini ada 40 KK yang menjadi sasaran.

Kabid perumahan dan Permukiman Dinas PUPR Perkim Bangli, I Nengah Arya Wibowo mengatakan, perbaikan rumah tidak layak huni merupakan bagian program pengentasan kemiskinan ekstrem.

Sesuai data terakhir, imbuhnya, jumlah warga yang masuk kategori miskin ekstrem di Kabupaten Bangli sebanyak 245 kepala keluarga (KK).

"Dari hasil verifikasi lapangan, yang masuk kategori belum punya rumah layak huni ada 40," ucapnya, Kamis (16/5).

Kata Arya Wibowo, ada beberapa kriteria rumah dikategorikan tidak layak huni. Mulai dari struktur bangunannya, pondasi, juga atap.

Baca juga: Ketegangan Geopolitik & Resesi Global jadi Tantangan 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran di Bidang UMKM

Baca juga: SEMPAT Hilang! Tirtayasa Akhirnya Ditemukan di Sekitaran Air Terjun Toya Getas Pupuan Tabanan

Ilustrasi rumah - Pemkab Bangli kembali menggelontorkan, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Kali ini ada 40 KK yang menjadi sasaran.
Ilustrasi rumah - Pemkab Bangli kembali menggelontorkan, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Kali ini ada 40 KK yang menjadi sasaran. (Freepik.com)

"Selain itu juga dilihat apakah memiliki toilet. Jadi tidak hanya tampilan saja yang dilihat," imbuhnya.

Mengenai bantuan yang diberikan, mantan Lurah Kubu itu mengatakan, Pemkab Bangli telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 1,4 miliar yang bersumber dari APBD 2024.

Di mana masing-masing penerima mendapatkan bantuan senilai Rp 35 juta.

"Kegiatan perbaikannya berupa pembangunan baru. Untuk pengerjaan nantinya dilakukan secara swakelola oleh masyarakat. Sesuai target, kegiatan pengerjaan bisa dimulai Bulan Juli," ungkapnya.

Arya Wibowo menambahkan, kegiatan serupa juga dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Walau demikian, jumlahnya berbeda. "Untuk tahun lalu yang mendapat perbaikan sebanyak 23 KK yang memiliki rumah tidak layak huni," ucapnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved