Berita Jembrana

Anak 5 Tahun di Jembrana Bali Diberi VAR dan SAR Pasca Diserang Anjing Liar di Bagian Wajah

Anak 5 tahun yang menderita luka gigitan anjing liar pada bagian wajah telah menerima Serum Anti Rabies (SAR) di RSU Negara.

Freepik
Ilustrasi Anjing Rabies - Anak 5 Tahun di Jembrana Bali Diberi VAR dan SAR Pasca Diserang Anjing Liar di Bagian Wajah 

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa serangan anjing liar tersebut terjadi pada Jumat 17 Mei 2024 kemarin.

Setelah menyerang anak 5 tahun, anjing tersebut kabur.

Namun akhirnya, kemarin berhasil diamankan petugas dari Tim Siaga Rabies (Tisira) dan dilakukan pengambilan sampel otak.

"Iya, anak 5 tahun di Banjar Kebebeng, Mendoyo diserang anjir liar," kata Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu 19 Mei 2024.

Pasca kejadian tersebut, kata dia, anak tersebut telah dilarikan ke Puskesmas I Mendoyo untuk penanganan.

Korban telah diberikan pelayanan Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap I.

Namun, karena menderita serangan hingga mengalami luka robek di bagian wajah, korban dirujuk ke RSU Negara untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tim gabungan baik dari Tim Siaga Rabies (Tisira) Mendoyo Dangin Tukad serta petugas Keswan-Kesmavet di lapangan telah mencari anjing gila tersebut.

Beruntungnya, anjing tersebut telah ditemukan dan eksekusi untuk dilakukan pengambilan sampel otak. 

"HPRnya (anjingnya) sudah ditemukan. Sampel otaknya sudah kita amankan dan selanjutnya dikirim ke BBVet Denpasar untuk diuji laboratorium," jelasnya.

Tercatat 17 Ekor HPR Positif Rabies

Sementara bagiamana dengan kondisi kasus positif HPR Rabies di Jembrana, Wayan Widarsa menyebutkan hingga bulan Mei 2024 ini sedikitnya ada 17 ekor HPR yang positif rabies.

Bulan ini saja, ada tambahan sebanyak tiga ekor dari sebelumnya 14 ekor selama empat bulan terakhir atau Januari-April kemarin. 

"Sampai saat ini ada 17 ekor HPR yang positif rabies.

Kami sarankan dan imbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati. Jika menemukan hewan penular rabies seperti anjing kucing dan lainnya berperilaku mencurigakan agar bisa segera dilaporkan untuk segera ditangani petugas di lapangan," imbaunya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved