Berita Bali
Sidak Kementerian ESDM Ungkap Ada Indikasi Gas Oplosan di Hotel di Bali
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya temuan dugaan pengoplosan elpiji di hotel, restoran, hingga kafe.
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Ady Sucipto
"Sudah empat hari sulit dapat gas. Di pedagang-pedagang juga tidak ada. Di pangkalan terbatas, hanya bisa beli 1 tabung saja," katanya, Kamis (30/5).
Untuk memasak, terpaksa dirinya membeli elpiji tabung 12 kg dengan harga yang jauh lebih mahal. "Terpaksa beli yang besar. Kalau tidak begitu, tidak bisa masak," katanya.
Hal yang sama juga dirasakan warga Ubung, Suwanto. Ia yang memiliki usaha kue basah kecil-kecilan ini juga mengaku kesulitan mendapat elpiji 3 kg. Bahkan sempat ia sampai berkeliling mencari elpiji, namun kosong.
"Kata beberapa pedagang katanya kemungkinan akan ada kenaikan harga gas, makanya langka. Tapi saya tidak tahu persisnya," katanya.
Ia pun akhirnya menggunakan elpiji 12 kg untuk memasak. "Biar bisa jalan usahanya, meski jatuhnya lebih mahal. Kalau tidak seperti itu, saya tidak bisa jualan," katanya.
Terkait kelangkaan elpiji ini, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengaku sudah bersurat ke Pertamina. Pihaknya bersurat untuk meminta penambahan kuota gas elpiji.
"Kami sudah ajukan penambahan kuota untuk persiapan libur panjang ini ke Pertamina," kata Arya Wibawa.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar bersama Dinas Tenaga Kerja dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali memantau di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sari Dharma Mandiri, Kamis (30/5).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut atas kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Denpasar.
Dari hasil pemantauan lapangan, diketahui penerimaan suplai gas dari pertamina ke SPPBE ini masih cukup stabil seperti kuota sebelumnya.
Kadis Perindag Kota Denpasar, I Nyoman Sri Utari mengatakan, beberapa hari belakangan ini terjadi fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat.
Karenanya, Disperindag Kota Denpasar lebih intens dalam mengawasi dan mendata tabung yang didistribusikan dari pangkalan ke agen-agen di Denpasar.
Dikatakannya, saat ini kondisi perekonomian di Kota Denpasar sedang bertumbuh.
Hal ini tidak lepas dari posisi Kota Denpasar sebagai pusat ekonomi dan pusat perdagangan. Sehingga pengawasan pendistribusian elpiji 3 kg kepada agen agar lebih ditingkatkan.
"Dengan adanya kelangkaan elpiji 3 kg di masyarakat Kota Denpasar ini kami berharap pihak Pertamina agar lebih meningkatkan pengawasan dalam pendistribusian kepada agen-agen, khususnya yang ada di Kota Denpasar sehingga nantinya dapat tepat sasaran ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan," ungkap Sri Utari.
IESR dan Pemprov Bali Resmikan Empat PLTS di Tiga Desa, Total Kapasitas 15,37 kWp |
![]() |
---|
BERKAS 22 Tersangka Kasus Penganiayaan Prada Lucky Diserahkan ke Oditurat Militer |
![]() |
---|
MEMANAS! Massa Aksi di Polda Bali Tidak Kondusif, Lempari Batu dan Merusak Fasilitas |
![]() |
---|
Di Tengah Wacana Pelarangan Vape di Indonesia, Polda Bali Gencarkan Edukasi Bahaya Narkoba |
![]() |
---|
4 Nyawa Melayang Dalam Gejolak Demonstrasi, Polda Bali Ajak Jaga Kondusifitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.