Berita Bali
Bali Didorong Gunakan Aspal Plastik Untuk Bangun Jalan, Diklaim Lebih Awet
Aspal plastik ini memiliki stabilitas dan kualitas umur pakai lebih panjang, jadi hemat dalam jangka panjang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Keberadaan Showcase Nasional Aspal Plastik di Jimbaran ini memberikan kemudahan bagi pemerintah kota dan kabupaten dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mempelajari inovasi aspal plastik ini sehingga dapat diterapkan di lebih banyak area.
"Inisiatif ini tidak hanya dapat membantu mengurangi beban lingkungan tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya membangun infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan, serta mendukung visi kota cerdas yang lebih hijau dan efisien," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny mengatakan, bahwa penerapan aspal plastik ini dapat menyerap material plastik dalam jumlah yang banyak.
Kata dia, dalam penerapan aspal plastik ini membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran.
“Penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik low value dalam jumlah yang banyak," ujar Yohanes.
Lanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Pusat Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR menunjukkan bahwa campuran plastik dengan proporsi 4-6 persen dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen dibandingkan dengan aspal konvensional.
Selain itu, aspal plastik juga memiliki sejumlah keunggulan lainnya seperti ketahanan terhadap air, pelepasan butir, beban berat (stabilitas Marshall), dan ketahanan terhadap deformasi serta retak yang lebih baik dari aspal biasa.
"Kelebihan-kelebihan ini menjadikan aspal plastik unggul dalam aspek pemeliharaan jalan karena memerlukan perawatan yang lebih minimal," kata dia.
Sementara itu, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Fazri Putrantomo menyampaikan bahwa program ini selaras dengan target pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah di lautan hingga 70 persen pada tahun 2025.
"Dalam perjalanan pencapaian target tersebut mulai penanganan dan pengurangan sampah plastik tersebut perlu dilakukan kolaborasi-kolaborasi seperti ini agar dapat target tersebut segera segera tercapai," tuturnya.
Sejauh ini, perusahaan solusi kimia dan infrastruktur terkemuka di Indonesia sudah menghasilkan sepanjang 120,8 kilometer aspal plastik dengan mengelola 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah di Pulau Jawa.
Total implementasi 120,8 km aspal plastik yang berhasil dilakukan bersama mitra tersebar di beberapa wilayah di Pulau Jawa yang mencakup jalan aspal sepanjang 50,2 km di Kabupaten Garut sepanjang 29,3 km, di Kota Cilegon sepanjang 13,9 km, di Kota Kudus sepanjang 8,6 km serta di Kabupaten Tangerang dan wilayah-wilayah lain seperti DKI Jakarta, Kota Semarang, Depok, Tegal dan Cikarang, termasuk Bali yang menjadi showcase.
Inovasi ini telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan meningkat hingga 40 persen dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.
Lebih jauh, penggunaan aspal plastik mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya pada poin SDG No. 9 dengan mendorong industri dan infrastruktur yang berkelanjutan, SDG No. 11 dengan mendorong pembangunan kota berkelanjutan, dan SDGs No.12 dengan memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
CEO Jimbaran Hijau yang juga Ketua Green Building Council Indonesia Perwakilan Bali, Putu Agung Prianta menyambut dengan antusias kegiatan yang dapat menjadi contoh sukses suatu kolaborasi berbagai stakeholders demi lingkungan yang berkelanjutan khususnya di Bali.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.