Berita Bali

DAMPAK dari Aktifnya Gangguan di Atmosfer, 3 Hari Terakhir Bali Dilanda Hujan, Simak Beritanya!

Namun tiga hari terakhir Bali dilanda cuaca ekstrem seperti sejak pagi tadi terjadi hujan cukup deras.

freepik
Ilustrasi hujan - Namun tiga hari terakhir Bali dilanda cuaca ekstrem seperti sejak pagi tadi terjadi hujan cukup deras. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Saat ini wilayah Provinsi Bali telah memasuki musim kemarau.

 

Di mana secara umum puncak musim kemarau 2024 di Bali, diprediksi terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

 

Namun tiga hari terakhir Bali dilanda cuaca ekstrem seperti sejak pagi tadi terjadi hujan cukup deras.

 

Bahkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Bali.

Baca juga: Inflasi di Denpasar Bulan Juni 2024 Tertinggi di Bali, Pembalut Wanita Ikut Jadi Penyumbang

Baca juga: Kebaikan Ketut Weda Dibalas Tak Terpuji, Komang Budiada Berakhir Diborgol Polsek Mengwi

Ilustrasi badai - Namun tiga hari terakhir Bali dilanda cuaca ekstrem seperti sejak pagi tadi terjadi hujan cukup deras.
Ilustrasi badai - Namun tiga hari terakhir Bali dilanda cuaca ekstrem seperti sejak pagi tadi terjadi hujan cukup deras. (Pixabay)

 

“Yang perlu dipahami oleh masyarakat, bahwa musim kemarau tidak berarti bahwa tidak terjadi hujan sama sekali,” ujar Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati, pada Rabu 3 Juli 2024.

 

Ia menambahkan, hujan masih tetap dapat berpotensi untuk terjadi pada musim kemarau, namun secara keseluruhan jumlah curah hujan tertakar adalah kurang dari 150 mm dalam 3 dasarian berturut-turut untuk dinyatakan dalam periode musim kemarau.

 

“Kondisi hujan yang terjadi di wliayah Bali dalam 2 hingga 3 hari terakhir ini merupakan dampak dari aktifnya gangguan di atmosfer seperti MJO, gelombang kelvin, dan Equatorial Rossby,” ungkapnya.

 

Fenomena Madden Julian-Oscillation (MJO) sendiri merupakan, aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved