Berita Bali

KABAR Siswa Bayar AC Rp1,5 Juta di SMAN 6 Denpasar, Pj Gubernur Bali:Awasi Permintaan Sumbangan Ortu

Surat tersebut dibuat seusai pertemuan pimpinan SMAN 6 Denpasar, Komite dan Orangtua siswa di Aula SMAN 6 Denpasar, Kamis (11/7).

Pixabay
Beredar kabar siswa baru tahun ajaran 2024/2025 SMAN 6 Denpasar dikenakan pungutan sumbangan sukarela Rp 1,5 juta untuk pengadaan AC tiap ruang kelas yang dapat dibayar lunas atau dicicil tiga kali hingga Oktober 2024. 

“Saya sudah minta kepada Kadis Pendidikan, dan Inspektorat untuk mengawasi, agar sekolah-sekolah tidak membuat kebijakan yang memberatkan orangtua siswa, seperti meminta sumbangan untuk kegiatan pengadaan AC. Hal-hal seperti itu agar diajukan untuk dapat dianggarkan dalam APBD,“ kata Pj Gubernur. (sar)

Satu Tak Penuhi Kriteria Miskin

SEMENTARA itu terkait penerimaan siswa miskin di SMAN 4 Denpasar, I Made Sudana sebagai Kepala Sekolah tersebut, mengatakan, dari empat orang pendaftar, hanya satu yang tidak memenuhi kriteria.

"Dari empat orang pendaftar, kita melakukan kunjungan rumah dan ternyata ada satu siswa yang mampu, tapi mengaku tidak mampu. Itu menjadi evaluasi kita, memastikan kebenarannya. Jumlah siswa miskin sangat sedikit, hanya empat orang. Biasanya kita berikan bebas SPP sesuai dengan tingkat," katanya di sela-sela Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 4 Denpasar, Senin (15/7).

MPLS di SMAN 4 Denpasar dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Made Indra, yang diikuti oleh ratusan siswa baru.

Beredar kabar siswa baru tahun ajaran 2024/2025 SMAN 6 Denpasar dikenakan pungutan sumbangan sukarela Rp 1,5 juta untuk pengadaan AC tiap ruang kelas yang dapat dibayar lunas atau dicicil tiga kali hingga Oktober 2024.
Beredar kabar siswa baru tahun ajaran 2024/2025 SMAN 6 Denpasar dikenakan pungutan sumbangan sukarela Rp 1,5 juta untuk pengadaan AC tiap ruang kelas yang dapat dibayar lunas atau dicicil tiga kali hingga Oktober 2024. (Pixabay)

"MPLS mulai dari jam 07.00 Wita dengan upacara bendera. Kita menekankan apa yang menjadi juknis dari provinsi, itu kita sampaikan. Setelah upacara bendera, kita mendengar sambutan dari Pak Sekda (Provinsi Bali, Dewa Made Indra) yang membuka acara, walaupun saya sebagai pembina upacara tidak memberikan kata pembukaan. Kemudian, kita memulai kegiatan-kegiatan sesuai dengan jadwal," jelas Sudana.

Kegiatan MPLS dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan budaya disiplin.

"Melalui MPLS, kita ingin anak-anak bisa melebur budaya sekolahnya masing-masing, karena mereka datang dari berbagai SMP se-Bali dan tentu punya karakter dan budaya tersendiri. Melalui MPLS ini kita lebur menjadi sebuah budaya dan disiplin disematkan," tambahnya.

Selain pengenalan budaya sekolah, kegiatan MPLS juga mencakup pengenalan fisik sekolah dan staf pengajar.

"Anak-anak diharapkan mengenal gedung ruangan, kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, lab, dan sebagainya. Guru-gurunya juga sudah diperkenalkan tadi termasuk pegawai, agar mereka tahu siapa gurunya dan pegawainya," paparnya.

Seiring dengan perubahan zaman, MPLS di SMAN 4 Denpasar kini lebih berfokus pada kegiatan yang edukatif dan positif, menjauh dari praktik perpeloncoan. "Sekarang kita lebih menekankan kepada MPLS yang berbudaya, tidak ada namanya perpeloncoan. Ini sudah saya tekankan pada panitia, bapak ibu guru maupun kakak-kakak. Harapannya, pelaksanaan MPLS ini menyenangkan, inovatif, kreatif, dan aman," bebernya.

Sudana menjelaskan, sejak SMAN 4 Denpasar menyandang status sebagai sekolah penggerak, pelaksanaan MPLS lebih damai dan sesuai dengan juknis dari dinas pendidikan. "MPLS itu agak damai, kita melakukan sesuai dengan juknis yang ada. Mungkin ada sedikit pengembangan terkait dengan karakter sekolah, seperti budaya outbound, mengenal lingkungan sekolah, dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila," ujarnya.

Selain materi kepemimpinan, siswa juga diberikan materi tentang tata tertib sekolah, cara berpakaian, tugas piket kebersihan, dan lainnya. "Termasuk penggunaan pakaian dari Senin sampai Jumat sudah dijelaskan melalui model yang diberikan," tambahnya.

Secara keseluruhan, MPLS di SMAN 4 Denpasar diikuti oleh 360 siswa dari berbagai jalur penerimaan, termasuk zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan lainnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved