Berita Denpasar

Proyek Sekolah Baru Dimulai 2025, Anggarkan Rp 40 Miliar untuk SMPN 17 Denpasar

Pembangunan SMPN 17 diharapkan dapat mengatasi kekurangan sekolah di wilayah Penatih Dangin Puri dan sekitarnya.

ISTIMEWA
Pemerintah Kota Denpasar berencana memulai proyek SMPN 17 tahun 2025 mendatang. Sekolah ini berlokasi di Desa Penatih Dangin Puri. Dalam pembangunannya akan menggunakan anggaran sebesar Rp 40 miliar. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kota Denpasar berencana memulai proyek SMPN 17 tahun 2025 mendatang. Sekolah ini berlokasi di Desa Penatih Dangin Puri. Dalam pembangunannya akan menggunakan anggaran sebesar Rp 40 miliar.

Langkah ini diambil untuk mengatasi kesenjangan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut, yang selama ini jauh dari SMP negeri yang ada, seperti SMP 12, SMP 8, dan SMP 14.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan, keputusan ini merupakan hasil dari evaluasi kebutuhan pendidikan di wilayah Penatih dan Penatih Dangin Puri.

Baca juga: KABAR Siswa Bayar AC Rp1,5 Juta di SMAN 6 Denpasar, Pj Gubernur Bali:Awasi Permintaan Sumbangan Ortu

Baca juga: VIRAL Baru Saja di Medsos, Satpol PP Klungkung Tutup Flying Fox di Tebing Pantai Diamond

Ilustrasi Uang - Pemerintah Kota Denpasar berencana memulai proyek SMPN 17 tahun 2025 mendatang. Sekolah ini berlokasi di Desa Penatih Dangin Puri. Dalam pembangunannya akan menggunakan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Ilustrasi Uang - Pemerintah Kota Denpasar berencana memulai proyek SMPN 17 tahun 2025 mendatang. Sekolah ini berlokasi di Desa Penatih Dangin Puri. Dalam pembangunannya akan menggunakan anggaran sebesar Rp 40 miliar. (Kompasiana)

"Pembangunan SMP Negeri 17 sangat diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan di wilayah yang selama ini kalah bersaing karena jarak ke SMP lain yang cukup jauh," ujarnya, Senin (15/7).

Arya Wibawa juga mengungkapkan bahwa lahan untuk pembangunan SMP Negeri 17 sudah disediakan oleh Provinsi Bali dan permohonan izin telah diterbitkan. Pemkot Denpasar juga berencana untuk memanfaatkan lahan milik Pemprov Bali di Pemogan dan Jalan Imam Bonjol untuk membangun SMP baru.

Langkah ini diambil karena cakupan SMP di wilayah Pemecutan Kelod masih kurang memadai. Arya Wibawa juga menekankan pentingnya mempertimbangkan pembagian zona dan jumlah penduduk dalam rencana pembangunan sekolah baru.

"Kami akan menggunakan data jumlah penduduk di setiap wilayah sebagai dasar kajian untuk membangun sekolah negeri baru," tambahnya.

Pembangunan SMPN 17 diharapkan dapat mengatasi kekurangan sekolah di wilayah Penatih Dangin Puri dan sekitarnya.

Sementara itu, rencana pembangunan SMP Negeri 18 masih dalam tahap perencanaan dan belum ada kepastian mengenai anggaran maupun lahan yang akan digunakan. (sup)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved