Berita Bali
Komunitas Malu Dong Miliki TPS Residu di Bali, Gunakan Kayu Bakar, Abunya Dipakai Cindramata
Pemantik dari kayu bakar ini untuk memanaskan dinding dalam mengolah sampah yang berakhir menjadi abu.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Termasuk di Pura Besakih dan Pura Lempuyang yang telah memanfaatkan alat ini dalam pengelolaan sampah.
Melalui TPSR ini juga, komunitas Malu Dong telah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dan praktik-praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Dengan adanya TPSR, jumlah sampah yang terkelola dengan baik semakin meningkat.
Sehingga dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan potensial pencemaran lingkungan.
Untuk diketahui, di Denpasar saat ini memiliki jumlah sampah hingga 980 ton per hari.
Dan adanya langkah yang dilakukan oleh Malu Dong dengan memanfaatkan alat incinerator ramah lingkungan menjadi langkah efektif dalam menyelesaikan sampah residu, serta ini menjadi kolaborasi bersama, dan komunitas ini juga telah memanfaatkan teknologi informasi dalam pengumpulan sampah di sumbernya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.